Pihaknya berharap infrastruktur 4G LTE dapat mendukung percepatan pembangunan bidang lainnya. Oleh sebab itu,perluasan layanan 4G LTE akan terus digenjot tahun depan ke kabupaten lain.
“Karena di Sulawesi terdapat daerah-daerah dengan potensi sumberdaya alam yang besar, baik pertambangan, pertanian dan perikanan, perkebunan, juga pariwisata,”kata Rahmadi.
Dengan harapan internet cepat 4G LTE akan mampu mendukung produktivitas bagi pelaku ekonomi di berbagai bidang industri dan tingkatan yang ada di dua provinsi itu.
Dia menjelaskan, permintaan layanan data berkualitas memang terus tumbuh di seluruh area Sulteng dan Gorontalo. Dalam setahun terakhir, trafik data meningkat hingga lebih dari 170% di Sulteng dan lebih dari 100% di Gorontalo.
Demikian halnya tingkat penggunaan smartphone 4G di kedua provinsi juga terus meningkat dan kini mencapai masing-masing lebih dari 50% dari total pelanggan di Sulteng dan lebih dari 48% di Gorontalo.
Untuk Sulawesi, jumlah pelanggan dengan smartphone 4G terus meningkat dan kini telah mencapai lebih dari 57%.
“Jumlah ini diyakini akan terus tumbuh di masa mendatang mengingat masyarakat setempat yang cukup adaptif dengan perkembangan teknologi digital,”sebutnya.
Secara nasional sebanyak 347 kota/kabupaten di seluruh Indonesia telah terjangkau layanan internet cepat 4G LTE. Termasuk di antaranya ratusan kota/kabupaten di Jawa, Bali, Lombok, Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi.
Hingga akhir Oktober 2017 pelanggan layanan data secara umum juga terus meningkat seiring dengan bertambahnya pelanggan yang menggunakan smartphone yang mencapai 70% dari total pelanggan.
Selanjutnya pelanggan layanan XL 4G ujar Rahmadi juga terus tumbuh dan telah mencapai lebih dari 20 juta dari total pelanggan.
“Layanan XL Axiata saat ini didukung oleh total hampir mencapai 100 ribu BTS, termasuk lebih dari 44 ribu BTS 3G dan lebih dari 16 ribu BTS 4G,” terangnya.