PALU EKSPRES, PALU – Perfomance PT Bank Sulteng pada 2017 tercatat terus membaik di tengah gugatan yang terus menggelinding sejak 2006 hingga 2018 ini. Direktur Utama PT Bank Sulteng Rahmat Abdul Haris, menjelaskan tahun 2017 kinerja perusahaan terus membaik.
Padahal karakter bisnis di industri keuangan itu sangat terkait dengan persepsi atau trust (kepercayaan). Namun hantaman kasus ini justru tidak memengaruhi kepercayan publik terhadap perusahaan.
Karena itu, pada Rapat Umum Pemegang Saham yang berlangsung antara Maret atau April, pihaknya cukup mempunyai kepercayaan diri yang tinggi melaporkan kinerja perusahaan selama setahun terakhir ini. Sejak kasus ini bergulir operasi perusahaan tetap berjalan on the track.
Bahkan total aset yang senilai Rp5 triliun dipastikan tidak sampai menggerus likuiditas bank jika harus melaksanakan putusan PN dengan membayar penggugat senilai Rp7,6 miliar.
Namun ungkap Haris, persoalannya bukan soal mampu atau tidak. Melainkan karena masih ada langkah hukum berikutnya yang akan diambil pemegang saham. Secara umum dana pihak ketiga yang dikelola berkisar antara Rp3,5 sampai Rp3,9 triliun.
Laba Rp153 miliar serta Non Performing Loan (NPL) alias kredit bermasalah di kisaran 1,1 persen. ”Secara umum kami cukup baik bahkan sangat sehat,” ujarnya meyakinkan.
(kia/Palu Ekspres)