Ini Alasan Wabup Tolitoli Mengamuk di Acara Pelantikan, Adu Mulut dengan Bupati

  • Whatsapp

PALU EKSPRES, TOLITOLI – Kehadiran Wakil Bupati Toltoli Abdul Rahman H Buding membuat heboh acara pelantikan pejabat di Tolitoli, Rabu (31/1). Ia mungcul sambil berteriak-teriak, memprotes pelantikan pejabat struktural di daerah penghasil cengkeh tersebut.

Tak hanya berteriak-teriak, Ia bahkan menendang meja tempat Bupati Saleh Bantilan duduk. Saat itu, Saleh sedang berada di podium menyampaikan sambutan.

Bacaan Lainnya

Adu mulut dengan nada keras tak terelakan antara wabup dan bupati. Para hadirin nampak menyaksikan sambil mengeluarkan ponsel merekam kejadian memalukan tersebut.

Nah, apa sebenarnya yang membuat wabup marah dan membuat gadus acara pelantikan?

Usai ribut-ribut di Gedung Wanita lama tersebut, Wabup memberi penjelasan terhadap awak media. Ia mengaku kaget dengan perubahan nama pejabat struktural yang dilantik. Sementara untuk pejabat fungsional, ia tak mempersoalkan.

“Kenapa saya tadi marah besar di acara pelantikan tersebut , informasi yang saya terima karena saya merasa kecewa dengan hasil pelantikan empat pegawai sturuktural. Pagi harinya pada saat pelantikan langsung berubah, dan ini saya tidak terima,” keluh Rahman H Buding kepada awak media saat ditemui di pantai wisata Desa Sabang, Rabu (31/1).

Sementara itu, Kepala Bagian (Kabag) Humas Sekretariat Daerah Tolitoli, Arham Yacob SH, kepada Palu Ekpres menjelaskan, insiden yang terjadi saat pelantikan hanya karena miskomunikasi.
Menurutnya proses pelantikan pejabat Struktural dan funsional telah digodok oleh Badan Pertimbangan Jabatan dan Kepangkatan (Baperjakat), Bupati Tolitoli hanya sebatas melantik, sesuai dengan tugas seorang kepala daerah.

“Ini hanya miskomunikasi kedua pimpinan. Bupati hanya sebatas meng-SK-kan dan melantik sesuai dengan apa yang telah digodok oleh Baperjakat,” kata Arham.

Ia menjelaskan, tugas bupati selaku kepala daerah itu ada tiga, yakni mengangkat, memberhentikan, dan melantik Aparatur Sipil Negara ( ASN) yang ada di daerah. Saat ini Forkompimda tengah melakukan mediasi antara Bupati dan Wakil Bupati.

“Iya, saat ini Forkompimda lagi mediasi, yang jelas persoalannya hanya karena miskomunikasi,” ujarnya.

Pos terkait