PALU EKSPRES, PALU – Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan (DPTP) Kota Palu akan menggenjot upaya peningkatan produksi bawang endemik Palu. Untuk rencana itu, Pemkot Palu akan membuka lahan tidur seluas 100hektar.
Kepala DPTP Palu, Burhan Ya masing menjelaskan, lahan itu tersebar di empat kelurahan. Yaitu Kelurahan Poboya, Tanamodindi, Lasoani dan Kelurahan Kawatuna Kecamatan Mantikulore Palu.
“Semuanya dipersiapkan untuk menanam bawang Palu,”ungkap Burhan, Senin 26 Februari 2018. Lahan tersebut menurut Burhan akan dikembangkan pada tahun 2019 mendatang. Lahan itu merupakan lahan tidur milik masyarakat yang tidak termanfaatkan.
Program penanaman bawang Palu ujar dia akan memelibatkan secara langsung warga yang menjadi pemilih lahan untuk menggarapnya.
“Prinsipnya ini lahan masyarakat. Pemerintah hanya memfasilitasi bantuan bibit dan operasional pembukaan lahan,”jelasnya. Burhan menjelaskan, masyarakat yang dipersiapkan menggarap lahan itu akan dimasukkan dalam kelompok kelompok tani.
“Semuanya sudah terbentuk di masing-masing kelurahan,”katanya. Untuk rencana itu pula, pihaknya menurut Burhan kini tengah menginventarisir seluruh lahan yang ada. Termasuk dengan kelompok tani.
Selain bawang, pihaknya lanjut Burhan akan mengembangkan areal penanaman untuk tanaman buah naga di Kelurahan Baiya seluas kurang lebih 20hektar. 60 hektar di Kelurahan Kayumalue Ngapa untuk penanaman pisang.
Berikutnya pada tahun 2019 sebut Burhan juga akan dikembangkan tanaman produktif lainnya masing-masing 30hektar di Kelurahan Layana Indah dan dusun Salena. Serta 30 hektar di Dusun Uentumbu.
Namun untuk tahun ini, pihaknya lanjut Burhan akan mulai mengembangkan penanaman cabe dan markisa pada lahan seluas kurang lebih 30hektar di Kelurahan Mamboro. “Ini kami lakukan untuk mengembangkan areal pertanian produktif di Kota Palu. Kita lakukan perlahan,”pungkasnya.
(mdi/Palu Ekspres)