PALU EKSPRES, PALU – Hasil yang didapatkan setiap madrasah, pada pelaksanaan Ujian Akhir Madrasah Berstandar Nasional (UAMBN), menurut Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Sulteng, H. Abdullah Latopada, menjadi cerminan keberhasilan konsep atau program bersama yang dicanangkan oleh Seksi Pendidikan Islam (Pendis) atau Pendidikan Madrasah di tiap Kantor Kemenag, bersama dengan para Kepala Madrasah.
Hal ini disampaikannya, saat membuka kegiatan Sosialisasi Pelaksanaan UAMBN, Ujian Nasional (UN), dan Ujian Akhir Sekolah Berstandar Nasional (USBN), di lingkungan Kanwil Kemenag Sulteng, Kamis 1 Maret 2018.
“Pada UAMBN di situlah dilihat berhasil tidaknya konsep bersama, yang diterapkan oleh Pendis bersama para Kepala Madrasah,” kata Abdullah.
Selain itu, ia menekankan kembali bahwa Seksi Pendis di Kantor Kemenag tiap daerah bertanggung jawab dalam mengontrol kualitas pendidikan di madrasah. Olehnya, ia mendorong setiap Kepala Seksi terkait untuk memiliki wawasan luas serta terus berinovasi, demi peningkatan kualitas di madrasah.
“Kalau Pendisnya acuh tak acuh, tidak ada wawasan dan inovasinya untuk mendorong kemajuan madrasah, maka seorang Kepala Seksi Pendis dianggap tidak bertanggung jawab, dalam kualitas kehidupan bangsa ke depan,” tegasnya.
Abdullah juga mengingatkan, bahwa pendidikan di madrasah merupakan salah satu potret utama Kementerian Agama di tengah-tengah masyarakat. Hal ini karena pendidikan di madrasah merupakan hajat orang banyak, salah satunya berkaitan dengan kepercayaan para orang tua yang menitipkan anak-anaknya untuk dididik di madrasah.
“Menjadi cita-cita setiap orang tua, bagaimana anaknya itu melalui madrasah menjadi kebanggaannya, kebanggaan keluarga, serta kebanggan bangsa. Olehnya, kita tidak boleh hanya setengah hati dalam mengurus pendidikan ini,” tuturnya.
Ketua Panitia, Irsan menyebutkan, sosialisasi UAMBN, UN, dan USBN diikuti 80 peserta dari Seksi Pendis atau Madrasah di Kantor Kemenag se-Sulteng dan para Kepala Madrasah negeri se-Sulteng, mulai dari tingkat Madrasah Ibtidaiyah (MI), Madrasah Tsanawiyah (MTs) dan Madrasah Aliyah (MA).