Pilgrims dan Sang Pembawa Pesan

  • Whatsapp

Catatan : Anita Anggriany Amier, Pimred Palu Ekspres

PILGRIMS. Begitu orang Eropa menyebut perjalanan haji dan umrah yang dilakukan umat Islam ke tanah suci Mekkah dan Medinah. Haji dan umrah adalah rukun Islam ke-5 yang wajib hukumnya bagi muslim yang mampu.

Bacaan Lainnya

Tak hanya materi dan fisik, namun juga mental sang pejalan. Karena syarat wajib berhaji sehat akal dan pikiran.

Bagi saya, Pilgrims adalah pelajaran. Menggugah keimanan dan ketauhidan manusia muslim tentang keagungan Allah SWT, Tuhan semesta Alam.

Perjalanan 23 jam, 12 jam Makassar – Jeddah dengan pesawat, 5 jam Jeddah -Medinah dan 6 jam Medinah – Mekah dengan bus,  juga menggugah kesadaran saya tentang seorang manusia pilihan yang hidup 14 abad lalu. Namun namanya masih tetap disebut hingga detik ini oleh umat Islam di dunia.

 

Dia-lah Rasulullah Muhammad SAW. Risalahnya mengantar puluhan juta manusia bertemu pada satu titik dengan keyakinan yang kuat, mengikat persaudaraan, untuk melakukan gerak yang sama di tanah suci ini.

Manusia pilihan itu mengajarkan tentang tauhid, akhlakul karimah dan kepemimpinan. Pemimpin diri sendiri dan pemimpin Umat.

Tentu saja, saya yang awam dan dhaif ini, tak akan pernah sanggup menulis tentang kenubuatan Rasulullah pun secuil kisah hidupnya. Meskipun ribuan mushaf yang bercerita tentang Muhammad SAW beredar di seluruh penjuru dunia.

Saya yang membacanya sedikit dari buku-buku terjemahan versi Indonesia, baik buku serius maupun novel, pun tak akan mampu menuangkannya dalam goresan yang sempurna.

Saya hanya bisa membayangkan seperti apa sosok Muhammad SAW.

Manusia sederhana pemegang kekuasaan di jazirah Arab, mampu menggerakkan jutaan manusia dari seluruh penjuru dunia menjalankan pesan yang dibawanya.

Haqul Yakin, bahwa Allah SWT lah yang menghendaki   gerak muslim sedunia ini terjadi.

Namun, Rasulullah menegakkan agama ini dengan perjuangan. Baginda Rasul dicaci maki, dihina, bahkan dikhianati. Air mata dan darahnya tumpah demi menegakkan ayat-ayat Ilahi.

Dalam Alquran, Allah SWT menyebutkan dengan jelas bahwa “Sesungguhnya Kami mengutus kamu sebagai saksi, pembawa berita gembira dan pemberi peringatan..” (QS Al-fath: 8).

Pos terkait