Pilgrims dan Sang Pembawa Pesan

  • Whatsapp

Meskipun, dalam proses kenabiannya, Muhammad dibedah hatinya, untuk dibersihkan.

Namun tak meninggalkan sisi manusianya, khilaf. Hingga Allah pernah menegur Rasulullah beberapa kali.

Bacaan Lainnya

Quran Surah Abasa :1-2 “Dia (Muhammad) bermuka masam dan berpaling karena telah datang lelaki buta kepadanya..” Saat itu Muhammad tengah menerima tamu pembesar Quraisy yang diharapkan memeluk Islam. Lalu datang Abdullah bin Ummi Maktum yang ingin meminta ajaran dari Rasulullah tentang Islam.

Maka, reaksi Muhammad seperti tak senang. Allah menegurnya.

Sebagai pembawa pesan, Rasulullah tentu berharap dakwah-dakwahnya membawa umat saat itu untuk segera memeluk ajarannya. Terutama sang paman Abu Thalib yang tak kunjung masuk agama Allah ini. Allah SWT menegur Muhammad. QS Al-Qasas: 56,

“Sesungguhnya kamu tidak akan dapat memberi petunjuk kepada orang yang kamu kasihi, tetapi Allah memberi petunjuk kepada orang yang dikehendaki-Nya, dan Allah lebih mengetahui orang-orang yang mau menerima petunjuk..” Begitulah Allah SWT, mengingatkan Muhammad bahwa Rasulullah adalah anusia biasa.

Di sisi lain, telah jelas baginya tempat yang termulia dalam Surga. Tetapi Rasulullah tak pernah berhenti memperbaiki diri. Tak pernah merasa cukup atas semua amalan. Air matanya selalu tumpah memohon ampunan dalam setiap shalat, bahkan di tengah malam ketika hamba lain terlelap tidur.

Sebuah cara ampuh menghindari khilaf, jiwa yang selalu terjaga.

Sembah sujudnya terwujud dalam perilaku. Akhlakul Karimah. Muhammad tetap menyuapkan makan kepada seorang pengemis buta yang setiap hari mencaci maki dan menfitnahnya. Hingga akhirnya dia berdoa memohon belas kasihan Allah SWT ketika dilempar batu hingga berdarah oleh suku Tsaqib saat berdakwah.

“Ampunilah mereka ya Allah, sebab mereka tidak tahu..” Begitulah akhlak Rasulullah.

Tahun ke-21 kenabiannya, tepat 8 tahun hijriah saat kekuasaan telah ada digenggamannya. Telah terbentuknya Negeri Madani, Madinah. Kaum kafir hidup dalam ketenangan di bawah pemerintahannya.  Rasulullah masuk ke Mekah untuk menaklukkan kota dimana Kakbah, Baitullah berdiri dan dikuasai kaum kafir Quraisy. Seorang sahabat berkata, ini adalah hari Penaklukan.

Pos terkait