PALU EKSPRES, PARIGI – Dinas Kelautan dan Perikananan (DKP) Kabupaten Parimo dalam waktu dekat ini akan turun langsung ke lokasi budidaya rumput laut di Desa Malalan Kecamatan Mepanga. Kunjungan tersebut untuk menindaklanjuti adanya laporan gagal panen yang dialami petani rumput laut pada lahan seluas kurang lebih 30 hektar.
Gagal panen tersebut sudah berlangsung selama dua tahun terakhir ini hingga mengakibatkan petani rumput laut mengalami kerugian ratusan juta rupiah.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Sabarudin Killis kepada Palu Ekspres di kantornya, Senin (19/3/18), mengatakan, gagal panen tersebut menjadi perhatian serius pihak DKP. Sebab, rumput laut yang berada di Kabupaten Parimo menjadi salah satu komoditas andalan di sektor kelautan.
“Kami akan memastikan di lokasi rumput laut itu mengalami gagal panen yang dilaporkan mencapai mencapai 30 hektar. Ini harus diketahui apa penyebabnya karena rumput laut di wilayah ini salah satu jenis yang terbaik sehingga banyak daerah yang memesan kepada masyarakat di sini,” ujarnya.
Sejauh ini katanya, belum ada laporan pasti dari masyarakat. Bahkan, Unit Pelaksana Teknis Kelautan yang berada di Kecamatan Mepanga belum melaporkan terkait hal ini. Namun, informasi mengenai gagal panen tersebut akan ditindaklanjuti oleh DKP Parimo. Selanjutnya, akan dilakukan pengkajian setelah dilakukan pemeriksaan di lokasi rumput laut di desa tersebut.
Menurutnya, di wilayah Kecamatan Mepanga di Desa Ogotion, belum lama ini sudah memanen rumput laut dan hasilnya sangat memuaskan.
“Setahu saya belum lama ini di Desa Ogotion, rumput lautnya ada yang panen tapi tidak ada yang mengalami gagal panen,” ungkapnya.
Ia menambahkan, pihaknya akan memastikan apakah rumput laut yang berada di desa itu merupakan bantuan dari Pemda parimo, Pemprov atau Pemerintah Pusat. Karena pemeliharaannya dilakukan dengan cara tersendiri, sementara koordinasi terus terbangun baik pusat maupun daerah.
(mg4/Palu Ekspres)