Paman Cabuli Ponakan Kelas 6 SD di Tolitoli

  • Whatsapp
Kekerasan seksual
Kekerasan seksual

PALU EKSPRES, TOLITOLI  – Satu lagi anak dibawah umur menjadi korban kejahatan seksual. Kali ini nasib malang itu dialami seorang siswi, sebut saja Mawar yang masih duduk di bangku lelas 6 Sekolah Dasar (SD).

Parahnya pelaku tindak pidana pencabulan itu dilakukan oleh pamannya sendiri berinisial JM.

Bacaan Lainnya

Kasat Reskrim Polres Tolitoli, AKP Esti Prasetyo. SH.SIK, dikonfirmasi Palu Ekspres Senin (9/4), mengatakan dugaan pencabulan seorang siswa SD kelas 6 yang diduga dilakukan oleh pamannya sendiri terungkap setelah keluarga korban melaporkan kasus ini pada Jumat (6/4).

“Keluarga korban Jumat kemarin melaporkan kasus dugaan pencabulan, dan saat ini penyidik sedang tangani,” katanya.

Berdasrkan pengakuan keluarga dan korban kapada penyidik, peristiwa yang dialami terakhir pada bulan 1 April 2018, setelah nenek korban pergoki pamannya di dalam kamar bersama korban.

Setelah dilaporkan ke Polres, JM sempat melarikan diri. Pelaku kabur karena mengetahui kalau perbuatannya sudah diketahui aparat kepolisian setempat.

Korban berinisial HD yang masih berumur 14 tahun itu tinggal bersama kakeknya di Kelurahan Tuweley karena dititipkan oleh orang tuanya pergi bekerja ke Malaisya.

“Laporan diterima Jumat pekan kemarin, yang melaporkan tante korban ke Polres, setelah diterima laporan langsung dilakukan penyelidikan dan pelaku sempat kabur,” kata Kasat reskrim Polres Tolitoli, AKP Estiprastyo Hadi SH SIK, Senin (9/04).

Menurut pengakuan korban kepada polisi, pemerkosaan sudah dilakukan pelaku sebanyak tiga kali. Namun karena menjaga nama keluarga kasus tersebut baru dilaporkan ke Polres Tolitoli pada Jumat lalu.

“Korban sudah dilakukan pemeriksaan visum di Rumah Sakit Mokopido Tolitoli, dalam hasil visum selaput dara korban tidak utuh,” sebutnya.

Dalam laporan keterangan tante korban kepada polisi, bahwa pelaku JM pernah dipergoki oleh neneknya bersama korban HD di dalam kamar. Sejak itu pula neneknya curiga terhadap JM. Demikian halnya tetangga korban yang melihat korban menagis karena pendarahan di kemaluan.

“Tetangga korban itu terkejut karena tidak mungkin masih umur 15 tahun sudah harus menggunakan pembalut,” katanya.

Pos terkait