PALU EKSPRES, PARIGI – Sebagai rangkaian pembelajaran, sebanyak 30 peserta Diklat Kepemimpinan (Diklatpim) Tingkat IV Angkatan LXII Pemerintah Kabupaten Parigi Moutong dijadwakan akan mengikuti Bench Marking di Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau, 17 – 21 April mendatang. Rencananya, para peserta yang berasal dari beberapa OPD di Kabupaten Parigi Moutong ini bertolak ke Batam, Selasa (17/4) subuh menggunakan salah satu maskapai penerbangan Indonesia.
Sesuai schedule, tiba di Batam peserta akan diterima secara resmi oleh Pemerintah Kota Batam. Setelah itu dibawa berkunjung dan melihat langsung inovasi di tiga lokus utama yaitu, Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Satu Pintu, Kecamatan Lubuk Baja serta Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Batam.
Salah seorang Widyaiswara yang juga sebagai penanggungjawab Bench Marking, Isnaeny Ramadhan SE MM menjelaskan, pemilihan Kota Batam sebagai fokus Bench Marking kali ini tidak terlepas dari pertimbangan Batam yang beralih dari kota industri menjadi Pariwisata akibat ketergantungan pada minyak dunia yang sedang turun. Hal ini persis seperti Kabupaten Parigi Moutong yang tadinya berfokus pada pengembangan hasil hutan dan laut, saat ini sedang diupayakan menjadi daerah wisata “Tadinya hanya sebagai daerah transit, sekarang menuju daerah destinasi,”jelasnya.
Lanjut Isnaeny, pemilihan kota Batam sebagai lokasi Bench Marking karena di Batam dapat dilihat Inovasi dinas penanaman modal dan pelayanan terpadu satu pintu. Tercatat ada sekitar 121 jenis perizinan khusus Pemkot Batam yang beroperasi di mall pelayanan. “Mall pelayanan publik ini merupakan inovasi unggulan kota Batam dan menjadi pelopor di Indonesia,”
Isnaeny berharap melalui Bench Marking ini para peserta mampu mempelajari, mengidentifikasi, mengadopsi dan mengadaptasi keunggulan instansi yang memiliki best practice pada pengelolaan program.
“Setelah mengikuti kegiatan ini, peserta diharapkan mampu mengadopsi dan mengadaptasi keunggulan organisasi yang memiliki best practice dalam proses organisasinya mulai dari identifikasi best practice proses organisasi, menyusun lesson learn dari best practice, mengadopsi best practice dan mengadaptasi best practice,”paparnya.