Ini Kendala Pencairan Sertifikasi Guru di Parimo

  • Whatsapp

PALU EKSPRES, PARIGI – Keterlambatan pencairan sertifikasi guru di Kabupaten Parigi Moutong karena terkendala lambatnya para guru mengirimkan data pokok pendidikan (Dapodik) ke operator. Hal inilah jadi penyebab data tersebut tidak valid dan para guru terpaksa harus mengirim kembali data tersebut.

Hal tersebut diungkapkan Kepala Seksi Kesejahteraan, Penghargaan dan Perlindungan Disdikbud Parimo, Ariesto kepada Palu Ekspres, Rabu (18/4).

Bacaan Lainnya

Dia mengatakan, jumlah guru penerima sertifikasi di Parigi Moutong kurang lebih 2000 orang, Kemudian yang diusulkan surat keterangannya (SK) baru berjumlah kurang lebih 700 orang. Selanjutnya yang sudah dimasukkan ke keuangan itu sudah 57 orang.

“Banyak data yang dikirim ternyata gaji pokoknya cuma Rp 1,5 juta, itu semua yang bikin lambat, jadi itu yang menyebabkan keterlambatan ini, pengiriman dapodik mereka lambat valid, kalau dia lambat valid otomatis lambat juga kita mengirim kan, begitu tidak mungkin kita kirim data yang tidak valid,” jelasnya.

Menurutnya, ada data yang sudah valid, setelah dilakukan pengecekan ternyata gaji pokoknya itu gaji pokok standar, sehingga pengiriman data kembali dilakukan untuk diperbaiki lagi.

“Nah itu semua yang bikin lambat valid datanya, mereka sudah terlambat menyetor data minta cepat pencairannya,”keluhnya.

Lanjut dia, seandainya guru penerima sertifikasi yang jumlahnya kurang lebih 2000 orang ini sekaligus menyetor data valid ke pihaknya, tentu saja dana tersebut akan dicairkan sesuai jumlah yang ada.

“Karena ini yang membuat terlambat datanya mereka sendiri, coba kalau satu kali valid 2000 orang ya, satu kali dibayarkan, tetapi ini ada yang valid biasanya Cuma 50-70 orang jadi, jumlah itu saja yang saya kirim,”ungkapnya.

Ia menambahkan, yang membuat tahapan-tahapan validasi adalah guru itu sendiri, kalau memang guru tersebut kompak dari awal bulan sudah mulai mengirimkan dapodiknya, kemungkinan keterlambatan ini tidak lagi terjadi seperti saat ini.

Sehingga dirinya berharap, ke depannya terkait pengiriman data harus lebih valid dan para guru harus kompak agar supaya tidak lagi terjadi keterlambatan dalam pengiriman data.

Pos terkait