Sementara itu, dimensi pengetahuan pada IPM dibentuk oleh dua indikator, yaitu Harapan Lama Sekolah (HLS) dan Rata-rata Lama Sekolah (RLS). Kedua indikator ini terus meningkat dari tahun ke tahun. Selama periode 2010 hingga 2017, Harapan Lama Sekolah di Sulawesi Tengah telah meningkat sebesar 1,87 tahun, sementara Rata-rata Lama Sekolah meningkat 0,64 tahun.
Selama periode 2010 hingga 2017, Harapan Lama Sekolah secara rata-rata tumbuh sebesar 1,87 persen per tahun. Meningkatnya Harapan Lama Sekolah menjadi sinyal positif bahwa semakin tinggi partisipasi penduduk yang bersekolah. Di tahun 2017, Harapan Lama Sekolah di Sulawesi Tengah telah mencapai 13,04 yang berarti bahwa anak-anak usia 7 tahun memiliki peluang untuk menamatkan pendidikan mereka hingga lulus D1 atau telah masuk di D2.
Sementara itu, rata-rata Lama Sekolah di Sulawesi Tengah pada tahun 2017 tercatat 8,29 tahun atau tumbuh 1,15 persen per tahun selama periode 2010 hingga 2017. Pertumbuhan dimensi pendidikan yang positif ini merupakan modal penting dalam membangun kualitas manusia Sulawesi Tengah yang lebih baik.
Hingga tahun 2017, secara rata-rata penduduk Sulawesi Tengah berusia 25 tahun ke atas telah mengenyam pendidikan hingga kelas IX (SMP kelas III).
Berbeda dengan dimensi yang lain, capaian dimensi pengetahuan di Sulawesi Tengah ini dapat dikatakan sangat baik. Rata-Rata Lama Sekolah dan Harapan Lama Sekolah yang dicapai Sulawesi Tengah lebih unggul dibandingkan angka nasional yang masing-masing sebesar 12,85 tahun dan 8,10 tahun.
Adapun dimensi terakhir yang mewakili kualitas hidup manusia lanjutnya, adalah standar hidup layak yang direpresentasikan oleh pengeluaran per kapita (harga konstan 2012). Pada tahun 2017, pengeluaran per kapita masyarakat Sulawesi Tengah mencapai Rp9,31 juta per tahun atau Rp775,833 ribu per bulan.
Angka ini meningkat sebesar 3,07 persen dibandingkan tahun 2016 yang sebesar Rp9,03 juta per tahun.
Selama tujuh tahun terakhir, pengeluaran per kapita disesuaikan meningkat sebesar Rp1,32juta selama tahun 2010-2017 atau rata-rata tumbuh sebesar 2,21 persen per tahun selama periode tersebut. Sama halnya dengan capaian dimensi kesehatan, dimesi standar hidup layak di Sulawesi Tengah ini juga masih berada di bawah capaian nasional yang sebesar Rp10,66 juta.