PALU EKSPRES, PALU – Gerakan Indonesia Sadar Administrasi (GISA) kependudukan disambut antusias masyarakat Kota Palu. Di Kota Palu, GISA di pusatkan di lapangan Vatulemo Palu. Dinas kependudukan dan pencatatan sipil setempat menyediakan beberapa meja pelayanan untuk program itu Ribuan warga terpantau antri untuk mengurusi beberapa kepentingqn administrasi.
Misalnya pendaftaran sebagai penduduk, perekaman data untuk KTP elektronik, penambahan data keluarga dalam kartu keluarga hingga pelayanan untuk pencetakan KTP yang hilang. GISA digelar serentak kabupaten kota se Sulteng, oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Tengah (Sulteng) Jumat 11 Mei hingga Minggu 13 Mei 2018.
GISA merupakan sebuah sistem untuk mempercepat proses administrasi bagi penduduk.
Launching GISA dihadiri langsung Dirjen Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kementerian Dalam Negeri RI, Zudon Arif Fakrulloh. Menurut dia GISA merupakan sebuah gerakan untuk membangun ekosistem pemerintahan yang sadar akan pentingnya administrasi kependudukan.
Sadar dalam pandangan Dirjen antara lain ditunjukkan melalui kesadaran pentingnya dokumen kependudukan, pemanfaatan data kependudukan, pemutakhiran serta pelayanan administrasi. Melaui GISA Zudon berharap bisa terbangun ekosistem pemerintahan dan masyarakat yang sadar pentingnya administrasi kependudukan. Targetnya adalah masyarakat, aparatur petugas layanan catatan sipil serta pengguna dalam hal ini pemerintah dan swasta.
Sekdaprov Sukteng, Hidayat Lamakarate menjelaskan, secara umum administrasi kependudukan merupakan penataan dan penertiban dokumen melalui pendaftaran penduduk,pencatatan sipil dan pengelolaan informasi.Hasilnya digunakan untuk pelayanan publik dan pembangunan sektor lain.
“GISA mendorong peningkatan administrasi dan akurasi data.Serta menunjang kelancaran dan kesuksesan penyelenggaraan administrasi,”kata Hidayat. Menurutnya agenda prioritas nasional salahsatunya peningkatan cakupan kepemilikan akte kelahiran. Secara nasional kepemilikan akte lahir mencapai 82,5 persen tahun 2018. Untuk Sulteng baru mencapai 69,88 persen.
Tertinggi di Kabupaten Morowali yaitu 100persen, kemudian Morowali Utara 97,95 persen, Toko Una-Una 97.00 persen dan Poso 93,85 persen.