PALU EKSPRES, JAKARTA – Hasil survei Indonesia Development Monitoring (IDM) menempatkan elektabilitas Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto mengungguli petahana Joko Widodo (Jokowi).
Direktur Eksekutif IDM Bin Firman Tresnadi menjelaskan, saat disodorkan pertanyaan terbuka jika pemilu 2019 digelar hari ini siapa dari dua nama yang dipilih menjadi presiden, mayoritas responden menjawab Prabowo Subianto.
“Prabowo Subianto 50,1 persen dan Joko Widodo 29,8 persen. Sebanyak 20,1 persen responden tidak menjawab,” ungkap Bin Firman dalam jumpa pers di Menteng, Jakarta, Kamis (24/5).
Sedangkan saat disodorkan pertanyaan sama dengan cara tertutup, pilihan responden tetap jatuh kepada mantan Komandan Jenderal (Danjen) Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI Angkatan Darat itu.
“Sebanyak 52,9 persen responden memilih Prabowo Subianto, dan 31,2 persen memilih Joko Widodo. Yang tidak memilih 15,9 persen,” katanya.
Survei digelar 28 April sampai dengan 18 Mei 2018 melibatkan 2450 responden. Penarikan sampel menggunakan metode multistage random sampling pada 400 kabupaten/kota di 33 provinsi di Indonesia.
Adapun margin of error kurang lebih 1,98 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen. Firman menjelaskan Prabowo dianggap mampu menjaga konsituennya.
Modal perolehan 62.576.444 suara di pilpres 2014, dan konsistensi menjadi oposisi terhadap pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla serta keteguhan akan program-program perjuangan pada masa kampanye lalu menjadi modal utama Prabowo.
“Perkiraan jumlah DPT (daftar pemilih tetap) 2019 yang meningkat dari 133.574.277 menjadi 196.545.636 jiwa akan menjadi ladang tambahan suara bagi Prabowo,” ujar Firman.
Selain capres, IDM juga melakukan survei terhadap tokoh yang dianggap pantas menduduki posisi wakil presiden (cawapres).
Firman menjelaskan, berdasarkan hasil survei Ketua Umum Perindo Harry Tanoesoedibjo dipilih 5,7 persen responden, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini 7,4 persen, Menteri Koodinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani 9,6 persen.
Kemudian, Ketua Umum PPP Romahurmuziy 1,2 persen, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto 8,7 persen, Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh 2,3 persen responden.