Pantangan Orang yang Berpuasa

  • Whatsapp

Oleh: Nova Herlina, SPd, MPd
(Ketua PW Nasyiatul ‘Aisyiyah Sulteng)

DALAM menjalankan ibadah puasa, seperti halnya ibadah mahdah lainnya, juga harus dilakukan berdasarkan panduan yang telah digariskan oleh Allah SWT dan Rasulullah SAW. Panduan, adab dan etika itu, mutlak untuk diikuti, agar puasa yang kita lakukan sebulan penuh ini, benar-benar mengantarkan kita kepada derajat Taqwa, sebagaimana yang ditegaskan Allah SWT dalam Firman-Nya QS Al-Baqarah ayat 183.

Bacaan Lainnya

Panduan ini, juga harus menjadi pedoman dalam menjalankan ibadah puasa, agar jangan sampai puasa yang kita lakukan, menjadi sia-sia, sebagaimana yang ditegaskan oleh Rasulullah SAW, “Berapa banyak orang berpuasa yang tidak mendapatkan apa-apa kecuali lapar dan dahaga saja.” (HR. Ibnu Majah no.1690 dan Syaikh Albani berkata, ”Hasan Shahih.”)

Berikut ini, ada beberapa adab yang harus dilakukan oleh orang-orang yang berpuasa, sebagaimana dikutip dari buku Islam Agama Paripurna yang diterbitkan Pimpinan Pusat Muhammadiyah.

1. Tinggalkan perbuatan dusta, pander dan jahil. Menilik hadist Rasulullah SAW, bersabda; “Barangsiapa tidak suka menghentikan perkataan dan perbuatan dusta dan menjauhi perbuatan pander, maka bagi Allah tiada gunanya dia meninggalkan makan dan minum.” (HR Jama’ah Ahli Hadist dan lafal hadist dari Abu Dawud).

2. Janganlah berkata kotor dan berbuat gaduh. Dan bila diajak berbantah, maka katakanlah, “Saya sedang berpuasa.” Menilik hadist Abu Hurairah ra, bahwa Rasulullah SAW bersabda; “Pada hari puasa seorang daripadamu, maka janganlah berkata kotor pada hari itu dan jangan berkata gaduh. Dan apabila ada orang yang mengajak berbantah, atau bermusuhan, hendaklah dia berkata; “Saya sedang berpuasa.”… dst (HR Bukhari dan Muslim)

3. Jangan pula keras-keras berkumur dan mengisap air ke hidung. Menurut hadist Laqith bin Shaburah, katanya; “Hai Rasulullah, terangkanlah kepadaku perihal wudhu.” Sabda Beliau, “Ratakanlah air wudhu, selailah jarimu, dan keraskanlah dalam mengisap air ke hidung, kecuali engkau sedang berpuasa.” (HR Lima Ahli dan disahihkan oleh Tirmidzi).

Dan menurut riwayat Daulabi yang sanadnya disahihkan oleh Ibnu Qathathan, “Bilamana kamu berwudhu, maka keraskanlah dalam berkumur dan mengisap air ke hidung selagi kamu tidak berpuasa.”

Pos terkait