PALU EKSPRES, PARIGI – Sebanyak 70 orang guru garis depan (GGD) membuka rekening penerimaan tunjangan khusus tahun 2018 melalui APBN. Seluruh GGD tersebut merupakan tenaga pendidik Kabupaten Parigi Moutong yang diangkat sebagai ASN pada tahun 2016 lalu, yang ditempatkan di wilayah terpencil sesuai dengan lokasi mereka mengajar.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Adrudin Nur, S. Pd, M.Si melalui Kepala Seksi Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Aristo, S.Pd kepada Palu Ekspres, Minggu (27/5) di Parigi, mengatakan, penerimaan tunjangan khusus, bagi GGD ini untuk pertama kalinya.
“Jadi sejumlah guru garis depan yang berada di wilayah terpencil mendapatkan tunjangan khusus dari pemerintah pusat sesuai dengan ketentuan yang dikeluarkan oleh Kementerian pendidikan dan kebudayaan bagi para guru terkhusus di wilayah terpencil,” ungkapnya.
Selain itu katanya, Pemerintah Kabupaten Parimo juga memberikan insentif honor daerah (Honda) kepada guru terpencil dengan nominal kurang lebih Rp150 ribu per bulan yang diterima setiap triwulan, Karena sebelumnya, untuk insentif daerah terpencil itu hanya Rp100 ribu per bulannya, tetapi dengan adanya kebijakan sehingga gaji tersebut dinaikkan lagi.
Menurutnya, berbeda dengan guru pada umumnya memang diberikan insentif sesuai dengan masa kerja mereka. Sebab khusus honda tahun ini, menjadi Rp100 ribu per bulan dari Rp50 ribu sebelumnya. Kemudian, insentif tersebut terdapat peningkatan meskipun dilihat kecil, tetapi disesuaikan dengan kondisi keuangan daerah dalam pemberian honor tersebut.
Ia menambahkan, tunjangan bagi guru terpencil yakni, GGD diharapakan dapat bermanfaat untuk peningkatan mutu pendidikan. Ia menyadari bahwa ini adalah menjadi tugas bersama untuk menyelesaikan pendidikan di Kabupaten Parimo, sehingga Ia pun dalam hal ini, berupaya untuk meningkatkan indeks pendidikan di Parigi Moutong lebih maju lagi, dari Kabupaten lainnya di Provinsi Sulawesi Tengah.
(asw/Palu Ekspres)