Realisasi Potensi Zakat di Sulteng Masih Jauh dari Harapan

  • Whatsapp

“Untuk program bersama Pemprov Alhamdulillah bapak Gubernur memberikan respon yang baik. Sedangkan untuk layanan zakat di Pemprov kami diberi waktu tanggal 25 Mei 2018 lalu, karena menyesuaikan dengan jadwal kegiatan-kegiatan Ramadan Pemprov, nantinya ini perlu disinkronkan lagi waktunya,” tuturnya.

Untuk program layanan zakat di kantor-kantor pemerintahan, kata Dahlia, sudah dilakukan oleh Baznas pusat sejak tahun 2016, dengan membuka pelayanan zakat di istana, dengan melibatkan semua menteri, pejabat eselon I serta pimpinan BUMN. Dalam program tersebut, mampu menyerap zakat hingga Milyaran rupiah.

Bacaan Lainnya

“Kita di tahun 2018 sudah ada instruksi sebenarnya di semua daerah untuk melakukan hal itu,” imbuhnya lagi.

Ia menambahkan, pihaknya saat ini juga terus berupaya menyentuh para pengusaha yang berada di Sulteng, untuk dapat menyalurkan zakat dari tiap perusahaan. Namun, hal ini diakuinya masih belum mendapat sambutan yang positif.

“Kami sudah beberapa kali menyurati perhimpunan-perhimpunan pengusaha untuk dipertemukan dengan para pengusaha, tapi belum ada sambutan,” ujarnya.

Menurutnya, saat ini masyarakat tidak perlu lagi merasa ragu terhadap pengelolaan zakat melalui lembaga-lembaga seperti Baznas. Hal ini karena pengelolaan zakat di Baznas juga melalui proses pendampingan serta audit syariah yang menjamin pengelolaan zakat bisa tepat sasaran.

Selain itu, dana zakat yang masuk serta yang disalurkan oleh Baznas di tiap daerah, lanjutnya, juga dikontrol langsung oleh Baznas pusat melalui Sistem Informasi Manajemen Baznas (SIMBA).

“Jadi semua dana yang masuk langsung terlapor ke pusat, begitu juga pengeluaran langsung terlapor juga. Hanya memang masih rendah kepercayaan masyarakat, pikirannya masih yang lama, mereka ragu terhadap kita, atau masih berpikir untuk menyalurkan sendiri-sendiri zakatnya,” pungkasnya.

(abr/Palu Ekspres)

Pos terkait