PALU EKSPRES, PARIGI – Bidang Manegement Sekolah Dasar melalui Seksi Sarana Prasarana (Sapras) melaksanakan sosialisasi Gerakan Cinta Sapras di SDN Kayuboko Kecamatan Parigi Barat Kabupaten Parimo Kamis (7/6), yang melibatkan orangtua wali, kelas satu dan empat.
Kepala Bidang SD, Abdul Sahid, S.Pd, M.Si mengatakan, rencana program baru pada tahun 2018 ini, pihaknya mengajak siswa, orangtua, kepala sekolah, guru, dan pustakawan, serta stakeholder terkait dengan sekolah tersebut, agar dapat melaksanakan serta ikut serta dalam gerakan cinta sarana prasarana sekolah.
“Melalui gerakan ini sekolah-sekolah akan nampak asli dengan semua apa yang dibangun dapat bertahan lama, karena itu salah satu penilaian dari kami,” ungkapnya. Dia mengatakan, sadar atau tidak sadar masih banyak orang tidak cinta untuk menjaga sekolah, padahal sapras itu dibangun oleh pemerintah untuk masyarakat sekitar, dan dipelihara pula oleh masyarakat yang ada di lingkungan sekolah agar dapat bertahan lama.
“Jadi pemerintah berharap dari kita semua ini yang dapat menjaganya, sehingga targetnya bisa sesuai dengan harapan,” harapnya. Lanjut dia, untuk perbaiakan Sapras dari pemerintah minimal lima tahun baru bisa dilaksanakan namun, apabila kondisi sekolah baru dua tahun sudah mengalami kerusakan maka, tidak akan ada perbaikan karena, itu katanya harus sesuai dengan target yang sudah ditentukan.
“Jadi minimal kita memelihara ini selama lima tahun, yang paling miris dalam penglihatan kami, ada hal-hal yang bisa diperbaiki dan dipertahankan oleh masyarakat dan sekolah itu dibiarkan sehingga, nantinya yang hanya rusak sedikit menjadi rusak berat, dengan gerakan ini ada indikator yang akan kita buat disetiap sekolah,” ujarnya.
Diketahui, bahwa sekolah itu bukan milik pemerintah melainkan milik masyarakat, asetnya saja yang tercatat di Dinas Pendidikan, tujuan pembangunanya diperuntukan untuk masyarakat agar dapat digunakan oleh generasi muda selanjutnya. Ia berharap, dari gerakan ini dapat menumbuhkan kesadaran bersama. karena hampir semua ditingakat SD tidak memiliki program tersebut, karena masih banyak program untuk pemanfaatan dana bos.