PALU EKSPRES, PARIGI– Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) Kabupaten Parigi Moutong saat ini masih menyisahkan banyak dokumen kependudukan yang belum diterbitkan.
Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Dukcapil Parimo, Lewis kepada Palu Ekspres di ruang kerjanya, Senin (16/7/2018).
Dia mengatakan, kalau nantinya KTP elektonik sudah terbit semua dan datanya sudah rapi, serta warga sudah memiliki KTP-E maka pihaknya akan melakukan penyisiran kembali untuk memastikan berapa lagi jumlah warga yang belum memiliki KTP elektronik.
“Jadi ibaratnya kalau di Jakarta ini operasi justisi, dan ini gunanya untuk melihat masyarakat mana semua yang belum ber-KTP elektronik,” ujarnya.
Menurutnya, warga yang belum memiliki KTP elektronik, pihaknya akan berupaya untuk melakukan perekeman. Setelah itu, baru diterbitkan KTP-nya kalau memang kondisi print ready atau siap cetak.
“Untuk kondisi hari ini yang sudah siap cetak masih lumayan banyak, dan kami perkirakan dari layanan keliling kemarin itu kami terbitkan suket kurang lebih 27 ribu jadi, yang itu kami kejar pencetakanya,”ungkapnya.
Untuk saat ini terang Lewis, masih banyak warga yang masih memegang suket sehingga pihaknya berusaha secepat mungkin untuk menggantinya dengan KTP elektronik. Hal itu merupakan perintah dari pihak kementerian.
“Jadi ini adalah perintah dari pak menteri, bahwa berikutnya kami tidak akan terbitkan lagi suket agar supaya masyarakat semuanya betul-betul sudah memilki KTP elektronik,” ujarnya.
Dijelaskanya, untuk pergantian akan difasilitasi apabila terjadi perubahan status yang sangat mendasar. Contohnya, perubahan alamat, perubahan status kawin, status pendidikan, dan lainnya.
“Saat ini kami bersama seluruh kepala Dinas Dukcapil se Sulteng difasilitasi oleh pak kadis Provinsi untuk tidak bosan-bosannya kami untuk meminta blanko, jadi setiap kami ke Jakarta, kami berusaha supaya blanko kami ikut terpenuhi kecukupannya, dan alhamdulillah kemarin kami ada pertemuan di Palu, kami bawa lagi kurang lebih 4000 blanko makanya kami bisa cetak secara bertahap,”jelasnya.
Ia mengakui bahwa masih ada kendala pada alat cetak di kantor yang dipimpinnya itu karena alat cetak yang berfungsi saat ini hanya ada dua buah. Sehingga, kemampuan cetak dalam sehari itu hanya 100 lembar per alat cetak.