Kemarin Wiranto memimpin koordinasi penanggulangan bencana di Lombok. Menurut dia, petugas sudah melakukan berbagai upaya untuk membantu masyarakat. Mulai evakuasi sampai membawa mereka ke tempat aman dan lokasi pengungsian.
Dari laporan yang diterima Wiranto, TNI-Polri sudah mengirimkan bantuan tambahan dari Jakarta. Mereka bertolak ke Lombok kemarin pagi.
Berdasar data Mabes TNI, prajurit yang dikerahkan ke Lombok mencapai 387 orang. Mereka terdiri atas 82 personel Yonkes Divisi 2 Kostrad, Yonkes Marinir (100 personel), Batalyon Paskhas (100), Yonzipur 10 Kostrad (100), serta 5 personel Satkomlek. Selain itu, TNI-AL mengirimkan KRI dr Soeharso dari Surabaya. “Akan bergerak ke Lombok Utara sebagai rumah sakit darurat,” ungkap Wiranto.
Kapal bantu rumah sakit itu turut membawa satu kompi prajurit Zeni Tempur TNI-AD dan 100 personel Pasmar-2 Surabaya. Menurut Wiranto, tambahan tenaga tersebut diperlukan lantaran banyak warga dan korban gempa yang membutuhkan penanganan medis. Dari pemantauan kemarin, RSUD Kota Mataram penuh. “Kami lihat di tenda-tenda itu tidak cukup. Karena itu, TNI dikerahkan,” ujarnya.
Selain itu, mereka mendirikan rumah sakit lapangan. Di antaranya, rumah sakit lapangan dari Yonkes 1 Kostrad dengan kekuatan 100 personel dan perlengkapan medis. “Lalu, ada lima unit tim kesehatan Polri. Sekarang sudah masuk ke daerah-daerah bencana,” ungkap Wiranto.
Tim medis sengaja diperintah bergerak ke daerah-daerah bencana. Sebab, masih ada korban gempa yang belum berhasil dievakuasi dari reruntuhan bangunan.
Tidak heran, Wiranto menyebutkan, jumlah korban sangat mungkin bertambah. Baik korban luka maupun meninggal. Agar evakuasi lebih cepat, pemerintah mengerahkan ekskavator.
Pemda NTB yang dibantu TNI, Polri, dan pihak swasta sudah mengerahkan ekskavator ke beberapa titik. “Untuk pembersihan puing-puing reruntuhan. Diharapkan dapat menyelamatkan saudara-saudara kita,” katanya.
Lebih lanjut, Wiranto menyampaikan, ribuan wisatawan dari sejumlah destinasi wisata di NTB juga dievakuasi. Termasuk di Gili Trawangan.
“Kami bersyukur, dengan sangat cepat dikerahkan kapal-kapal dari polda (4 kapal), Pelni (3), Mabes Polri (2), dan Angkatan Laut (2),” jelasnya. Sampai kemarin sore, sudah 1.870 wisatawan asing yang diseberangkan ke Mataram.