Aminuddin Ponulele Absen di Pileg 2019, Persaingan Menuju DPRD Sulteng Makin Terbuka

  • Whatsapp
00-HAEL

PALU EKSPRES, PALU – Politisi senior Golkar, Aminuddin Ponulele tak lagi menghiasi caleg Pemilu 2019. Hal ini dipastikan setelah namanya tak tercantum dalam listing caleg Golkar Sulteng yang didaftarkan ke KPU Sulteng beberapa waktu lalu. Nama Aminuddin juga tak terlihat di caleg Partai Berkarya sebagaimana spekulasi yang beredar selama ini. Sebelumnya, Aminuddin santer disebut bakal hijrah meninggalkan partai lamanya ke partai besutan Keluarga Cendana – Hutomo Mandala Putra alias Tomy Soeharto.
Absennya Aminuddin di dapil Donggala, praktis membuat persaingan di daerah itu menjadi lebih terbuka. Pada dua edisi Pemilu legislatif sebelumnya, Aminuddin selalu mengunci 1 kursi menjadi miliknya. Ini terlihat dengan perolehan suaranya yang jauh di atas kompetitor lainnya. Baik di internal maupun di luar partainya. Sebagai catatan, pemilu 2014, Aminuddin berhasil mengklaim 1 jatah kursi dengan raihan suara signifikan mencapai 15.638 suara. Jauh meninggalkan para sekondannya sekaligus pesaingnya yang rata-rata hanya mengumpulkan 5 ribu-7 ribuan suara.

Kini, tidak ada kandidat yang benar-benar berpotensi memperoleh suara mayoritas. Pemilu legislatif 2019 menjadi lebih cair dan terbuka walau tak bisa disebut mudah. Karena di dapil Donggala-Sigi masih bercokol nama-nama dengan figur kuat selain petahana tentunya. Kekhawatiran terhadap sosok Aminuddin tampak berasalan. Ini karena popularitas yang diiring dengan elektabilitas tokoh yang baru saja merayakan HUT nya ke 79 pada juli lalu memang patut membuat rivalnya ketar-ketir. Survei elektabilitas yang dilakukan oleh Partai NasDem beberapa bulan lalu, diperoleh informasi, mantan Rektor Untad itu mempunyai kemungkinan keterpilihan hingga 15 persen. Jauh meninggalkan para pesaing terdekatnya yang keterpilihannya berkisar satu digit. Sejauh ini tidak diperoleh alasan, mengapa Aminuddin tak lagi dicalonkan partainya. Apakah pertimbangan usia atau alasan regenerasi. Sekretaris DPD Golkar Sulteng Amran Bakir Nai, yang dimintai pendapatnya enggan berkomentar soal ini. ”Nama beliau belum ada,” respons Amran hati-hati.
Ditemui belum lama ini, Aminuddin tidak merespons soal peluangnya dipinang partai politik lain. Partai Berkarya yang disebut bakal meminang Gubernur Sulteng 2001-2005 itu, juga tidak mau banyak berkomentar. Fungsionaris Partai Berkarya yang juga mantan anak buah Aminuddin saat menjadi Kadis PU Kimpraswil, Mashud Kasim juga enggan berkomentar. ”Tanya saja sama beliau. Tapi kalau beliau berhasrat dengan kami, masak kami tolak,” katanya terkekeh.
Ketua DPD PDIP Sulteng, Muharram Nurdin pernah bilang, ia akan menerima dengan senang hati jika Aminuddin Ponulele bersedia menjadi caleg partainya. ”Tokoh sekaliber dan sepopuler beliau, masak ditolak. Pokoknya terimalah,” katanya di kediamannya belum lama ini. Absennya Aminuddin bagi sejumlah caleg di Dapil Donggala – Sigi dianggap sebagai peluang sekaligus tantangan. Setidaknya, ada 8 kursi yang diperebutkan oleh parpol. Pada dua edisi pemilu sebelumnya, 1 kursi jauh-jauh hari telah diklaim oleh Golkar melalui kandidat jagoannya Aminuddin Ponulele. ”Kali ini persaingan lebih terbuka setelah tak ada lagi kandidat kuat yang dominan,” ungkap Arsyid Amir caleg di dapil Donggala-Sigi.

Pos terkait