Ketua PWNU Sulteng:  Mahfud MD Disebut Non Kader Hanya Guyonan Khas NU

  • Whatsapp
Dollah latopada

PALU EKSPRES, PALU – Pernyataan Prof. Mahfud MD yang menyebutkan bahwa batalnya penujukan dirinya sebagai Calon Wakil Presiden (Cawapres) RI mendampingi Joko Widodo karena dianggap bukan kader Nahdlatul Ulama (NU), ditanggapi santai Ketua PW NU Provinsi Sulteng, H. Abdullah Latopada.

Abdullah menegaskan Mahfud adalah kader NU. Adapun pernyataan Said Aqil Siroj (Ketum PBNU) bahwa Mahfud MD bukanlah kader NU, bagi Abdullah itu hanya sekadar guyonan khas NU yang dilontarkan Said Aqil.

Bacaan Lainnya

“Itu biasa guyonan di NU. Mahfud itu kader NU, pernyataannya Pak Said guyon itu,” kata Abdullah melalui telepon, Rabu 15 Agustus 2018.

Ia menambahkan, situasi saling berbalas pernyataan antara pihak NU dan Mahfud MD hanya merupakan situasi saling berbalas guyonan oleh orang-orang NU.

“Guyonan berbalas guyonan saja itu, biasa lah sudah menjadi ciri khas model NU itu. Kalau orang lain tidak paham silakan saja menanggapi, tapi bagi NU itu biasa lah pernyataan-pernyataan begitu,” ujarnya lagi.

Secara umum, Abdullah menjelaskan bahwa sikap politik NU adalah independen dan tidak berpihak kepada siapa saja. Namun, ia menyebutkan NU mempersilakan siapa saja kadernya untuk berpartisipasi di politik.

“Tetapi NU sendiri tidak berpartai, melainkan independen dan tidak memaksakan diri,” imbuhnya.

Meski begitu, Abdullah menegaskan penunjukan K.H. Ma’ruf Amin sebagai Cawapres RI mendamping Jokowi mesti mendapat dukungan penuh dari seluruh warga NU, meskipun secara kelembagaan NU belum menentukan sikap resminya.

“Karena beliau adalah Rais Aam PBNU kami mendukung, karena istilah di NU itu kami taat kepada Kyai. Walaupun sikap resmi secara kelembagaan NU belum ada, tetapi secara moril tentu mendukung karena Kyai yang menjadi calon,” tandasnya.

(abr/Palu Ekspres)

Pos terkait