Salah seorang warga setempat, Warda Hadhayuuna mengatakan, gempa berkekuatan 6,5 skala richter itu terjadi dua kali. Pertama terjadi sekitar pukul 11.10. “Yang kedua jaraknya cuma empat menit. Warga langsung berhamburan ke luar rumah,” ujar Warda.
Warda lantas menceritakan paniknya masyarakat begitu gempa terjadi. “Warga yang sedang ada di lantai atas rumah pun langsung melompat, sampai cedera. Saking paniknya,” jelas dia.
“Warga di kaki Gunung Rinjani juga demikian. Banyak yang berlarian. Mereka yang naik sepeda motor langsung tiarap,” ungkap dia.
Warga menambahkan, tebing di Sembalun dan Sambelia mengalami longsor. “Kalau untuk korban, belum kami kroscek,” pungkasnya.
Dilansir laman BMKG diinformasikan, gempa terjadi sekitar pukul 11.10 WIB dengan kedalaman 10 Kilometer.
Adapun pusat gempa terasa di wilayah 32 km Timur Laut Lombok Timur, NTB. Meski demikian BMKG tak keluarkan tanda potensi Tsunami.
Dilansir RMOL.co (Jawa Pos Grup), gempa juga dirasakan warga yang tinggal di Pulau Bali. (mam/JPC)