Pemkab Parimo Lakukan Pemeriksaan Kesehatan Hewan Kurban

  • Whatsapp
20180819_190624

PALU EKSPRES, PARIGI–  Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Parigi Moutong (Parimo) melalui Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan akan melakukan pemeriksaan kesehatan hewan, yang akan dijadikan kurban pada perayaan  Idul Adha  2018.
 
Kepala Seksi Kesehatan Masyarakat Veteriner pada Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan, Jumaria Hildawati menjelaskan, ada dua pemeriksaan yang diberlakukan pada hewan yang akan dijadikan kurban nantinya yakni, antemortem yang dilakukan pada sebelum hari pemotongan.
 
Menurut dia, pemeriksaan yang dilakukan terhadap hewan sebelum disembelih itu, untuk  memastikan kesehatan dan kecacatannya. Kemudian postmortem yang dilakukan setelah penyembelihan, untuk memastikan penyakitnya seperti cacing hati.
“Sebelum pemotongan memang tidak dapat dipastikan penyakitnya. Kalaupun terdeteksi, hanya dapat dilihat dari bulunya dan sebagainya. Tapi untuk cacing hati harus sesudah pemotongan,” ungkapnya kepada Palu Ekspres, di Parigi belum lama ini.
Dia mengatakan, selama ini pihaknya belum menemukan hewan kurban yang tidak layak dikonsumsi. Sebab, para pemilik ternak dianggapnya telah memiliki pengetahuan dalam menyiapkan hewan yang akan dijadikan kurban. Misalnya, memberikan pemeliharaan khusus sebelumya, memberikan vitamin dan obat cacing, sesuai edukasi dari para penyuluh dan petugas peternakan.
Dia menjelaskan, pengumpul ternak di Kabupaten Parimo, merupakan orang-orang yang sama setiap tahun jika dilaksanakan kurban pada Idul Adha. Sehingga, sebelumnya mereka sudah melakukan seleksi terhadap hewan-hewan tersebut.
“Jadi para pengumpul sudah menyeleksi, dengan melihat kondisi bobot sapi, kotorannya karena tidak boleh cacat,” katanya.
Dia menyampaikan, cacing hati yang ditemukan pada sapi akan sangat berbahaya bagi manusia ketika daging tersebut pada proses pengelohannya tidak dimasak dengan baik. Sehingga, pihaknya selalu menganjurkan pada pihak yang melakukan penyembelihan untuk segera membuang hati sapi yang ditemukan terdapat cacing.
“Jadi hati saja yang dibuang jika ditemukan cacing. Karena cacing itu tidak terkontaminasi pada dagingnya, sehingga dagingnya layak dikonsumsi,” ujarnya.
(asw/palu ekspres).
 

Pos terkait