Sementara itu, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melansir bahwa gempa yang melanda Lombok Minggu malam (19/8) berkekuatan 6,9 SR. Sebelumnya tersiar kabar bahwa gempa yang terjadi pukul 19.56 WIB itu berkekuatan 7 SR.
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, berdasar data yang dihimpun dari lapangan, sepuluh korban meninggal akibat gempa Minggu malam itu. Kemudian, gempa yang menimbulkan guncangan keras di Lombok Timur dan Lombok Utara tersebut mengakibatkan 24 orang terluka serta 151 unit rumah rusak. “Kendala yang dialami di lapangan adalah listrikpadam total sehingga komunikasi dan pendataan terhambat,” tuturnya. Jadi, ada kemungkinan penambahan jumlah korban jiwa dan korban luka,
Dia mengatakan, tim SAR gabungan dari Basarnas, TNI, Polri, dan relawan serta institusi lainnya terus melakukan evakuasi. Sutopo menuturkan, saat kejadian gempa, banyak warga yang sedang berada di luar rumah. Juga, masih banyak masyarakat yang berada di tenda darurat pengungsian. “Sehingga tidak menimbulkan banyak korban jiwa,” tuturnya.
Terkait dengan dampak psikologis, Sutopo mengakui bahwa rasa trauma terhadap guncangan gempa masih dirasakan masyarakat Lombok dan sekitarnya. Menurut dia, saat gempa utama maupun susulan mengguncang, warga langsung memilih berada di luar rumah. Sutopo mengatakan, korban jiwa umumnya tertimpa bangunan roboh dan serangan jantung lantaran kaget merasakan guncangan gempa yang keras.
Sementara itu, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) memperkirakan, dibutuhkan waktu 2 tahun untuk merekonstruksi fasilitas-fasilitas pub lik. Sedangkan untuk permukiman, dibutuhkan sekitar 1 tahun.
Dirjen Cipta Karya Kementerian PUPR Danis H. Sumadilaga mengungkapkan, saat ini pihaknya fokus untuk menggerakkan perekonomian warga lombok dengan mengaktivasi pasar-pasar dan pusat perdagangan.
Untuk permukiman, PUPR akan berusaha menggalang kekuatan warga untuk bersama-sama membangun permukiman yang hancur. “Semoga dengan kekuatan bersama, paling tidak bisa selesai dalam setahun,” kata Danis di Kementerian PUPR kemarin (20/8/2018).