Pemuda harus Mengambil Inisiatif. Jangan Apatis

  • Whatsapp
SOSOK

DISKURSUS tentang kepemimpinan pemuda terus berlangsung sepanjang waktu. Ini karena kepemimpinannya memang selalu dinanti. Tampilnya pemuda adalah jawaban terhadap kualitas kepemimpinan di berbagai level masyarakat yang terus disorot. Kepemimpinan pemuda adalah keniscayaan sebagaimana deklarasi spirit pemuda pada 1928. Nah momentum pemilu legislatif 2019 adalah salah satu pintu masuk pemuda menunjukkan kemampuannya. Ilyas Umala anggota KPU Donggala mengulas panjang lebar, tentang apa dan bagaimana peran yang harus diambil serta kualitas seperti apa yang disiapkan pemuda. Dengan demikian jika kelak kuasa dalam genggaman – mereka tak sekadar menjadi penggembira atau bahkan larut di dalamnya. Keberadaan mereka diharapkan mampu membawa mengemban peran yang substansif.

****
Kepemimpinan pemuda selalu menjadi diskursus di setiap waktu. Di momen pemilu legislatif dan pilkada ini diskusi kepemimpinan pemuda kembali menghiasi wacana. Bagaimana Anda melihat ini?
Ini sebagai sesuatu yang positif dan memang seharusnya seperti itu. Pemuda harus mengambil inisiatif dan peran di masyarakat. Jangan apatis.

Oke tapi konkretnya seperti apa. Apakah pemuda sudah cukup siap untuk menjalankan amanah kepemimpinan?
Ya pasti siaplah. Jika tidak siap, maka tidak ada deklarasi sumpah pemuda yang dicetuskan 90 tahun silam. Dari situ sudah ada kesadaran bahwa kepemimpinan pemuda bukan hanya perlu tapi keniscayaan sejarah. Tapi begini, saya mau bilang bahwa berbicara kepemimpinan pemuda tidak bisa dilihat dalam konteks formalitas atau ruang yang sempit. Misalnya, menjadi anggota dewan atau memimpin sebuah unit kerja di pemerintahan. Atau menjadi walikota, gubernur atau jabatan publik. Kepemimpinan pemuda yang saya maksud adalah, bagaimana pemuda dengan gagasan dan ide mampu menjadi dinamisator di tengah masyarakat. Ia bisa menjadi penggerak masyarakat dari kemujudan berfikir dan bertindak. Saya memahami kepemimpinan pemuda sampai sejauh itu.

Tapi terminologi kepemimpinan pemuda sepertinya sudah terbentuk seperti menjadi anggota dewan atau kepemimpinan formal?
Nah itu yang salah. Menurut saya itu keliru. Kepemimpinan pemuda tak hanya di jalur formal. Pemuda harus di tengah masyarakat. Mereka menjadi agent of change bagi warga di sekitarnya. Itulah substansi kepemimpinan pemuda menurut saya.

Pos terkait