PALU EKSPRES, PARIGI– Maraknya permainan dugaan pendistribusian tabung gas elpiji 3 kg di Parigi Moutong (Parimo) membuat pihak Bagian Perekonomian Setda Parimo meminta bantuan dari Kepolisian, agar bersama-sama untuk menertibkan kembali pendistribusian tabung gas elpiji 3 kg tersebut.
“Sekarang sudah marak ini makanya kami sudah tangguhkan beberapa pangkalan yang ditemukan menjual gas elpiji 3 kg ke rumah-rumah makan,”kata Kabag Perekonomian Setda Parimo, Abdul Azis Tombolotutu kepada Palu Ekspres di Parigi belum lama ini.
Sebab, kata Aziz, pihaknya tidak punya wewenag untuk melakukan penindakan. Penertiban tersebut, minimal dapat menghilangkan pengecer dan melakukan penertiban rumah makan yang bukan menjadi sasaran gas bersubsidi tersebut. Bahkan rumah makan membeli tabung gas hingga 20 tabung.
Menurutnya, normalisasi harga tabung gas elpiji 3 kg ini tidak lain harus ada kerjasama, terutama dari masyarakat untuk memberikan informasi, dan memberantas pengecer yang mempermainkan harga gas elpiji 3 kg tersebut.
“Karena pangkalan ini tidak tahu dan mereka juga mengeluh kepada kami, mana pengecer dan mana masyarakat sasaran,”ujarnya.
Sekaitan hal itu, Bupati Parigi Moutong Samsurizal Tombolotutu dikonfirmasi, Ahad (26/8/2018) mengatakan, bahwa pihaknya belum mengetahui penyebab naiknya harga tabung gas elpiji 3 kg, dengan alasan dirinya baru saja aktif kembali menjabat setelah lima bulan cuti Pilkada beberapa waktu lalu.
Menurut Samsurizal, terkait hal ini pihaknya berencana akan berkoordinasi dengan beberapa pihak terkait untuk menyelesaikan persoalan ini. Dan, salah satu rencananya adalah penyaluran tabung gas elpiji 3 kg tersebut dapat dikelola melalui badan usaha milik desa (Bumdes). Melalui Bumdes ini, penyalurannya tepat sasaran.
“Jadi bagaimana nantinya, akan di bicarakan terlebih dahulu. Pengelolaan gas elpiji ini juga akan dikelola oleh Bumdes tapi dibicarakan dulu bagaimana nantinya.
(asw/palu ekspres).