PALU EKSPRES, PALU– Gerbong jabatan pimpinan tinggi pratama eselon II b lingkup Pemerintah Kota (Pemkot) Palu kembali dibongkar pasang. Wali Kota Palu Hidayat merotasi sedikitnya lima eselon II dalam pelantikan yang digelar, Selasa 28 Agustus 2018.
Kelimanya adalah Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Singgih B Prasetyo yang dilantik dalam jabatan baru sebagai Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Keuangan Sekretariat Daerah Kota Palu.
Susi Elvira Mastura yang sebelumnya menjabat staf ahli dirotasi menjadi Sekretaris DPRD Palu menggantikan Rosida Thalib. Sedangkan Rosida Thalib dirotasi menjadi Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan (KP) Kota Palu.
Selanjutnya Syamsul Saifuddin yang dilantik sebagai Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian. Syamsul Syaifuddin sebelumnya menjabat Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Balitbangda).
Jabatan kepala Balitbangda sendiri kemudian diisi oleh Agus Munandar yang sebelumnya menjabat Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP).
Untuk diketahui, Syamsul Saifuddin dan Agus Munandar merupakan dua pejabat eselon II yang belum lama dilantik dalam jabatan sebelumnya. Yakni hasil seleksi terbuka bersama empat eselon II lainnya.
Rotasi pejabat eselon II b menyebabkan dua dinas mengalami kekosongan pimpinan. Yakni dinas PU dan Satpol PP Palu yang ditinggal Singgih B Prasetyo dan Agus Munandar.
Selain eselon II b, Wali Kota juga melantik sedikitnya 18 pejabat administrator dalam jabatan eselon III b. Pejabat pengawas dalam jabatan eselon IV b sebanyak 25 orang. Serta 65 pejabat pengawas dalam jabatan eselon IV a.
Usai melantik, Wakil Wali Kota Palu Sigit Purnomo Said, berharap seluruh pejabat segera mulai bekerja melaksanakan tugas dengan baik.
Menurutnya semua pejabat yang dilantik telah melalui proses panjang ditingkat badan pertimbangan jabatan dan kepangkatan (Baperjakat). Baperjakat kata dia bahkan mengaku kebingungan lantaran semua aparatur memiliki potensi dalam jabatan. Sementara jumlah jabatan yang akan diisi jauh lebih sedikit dari potensi itu.
“Sekkot sebagai ketua Baperjakat mengaku bingung. Karena ASN kita banyak yang potensi dan berpeluang. Tapi jumlahnya lebih banyak dari jabatan yang ada,”kata Pasha.