PALU EKSPRES, PARIGI– Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) melakukan perbaikan genetik terhadap hewan ternak milik kelompok ternak dengan Insiminasi Buatan (IB). Upaya ini untuk meningkatkan mutu daging sapi di daerah itu.
Demikian dikatakan Kepala Bidang Peternakan Parimo, Wayan Purna kepada Palu Ekspres di Parigi, Rabu (29/8/2018).
Dia mengatakan, pada tahun 2018 pihaknya telah melakukan perbaikan genetik terhadap 2.200 ekor sapi milik kelompok ternak, dengan cara menyuntikkan sperma sapi yang berasal dari Lembang Kabupaten Bandung Barat itu, ke sapi betina milik kelompok ternak sapi di Parimo.
Menurutnya, proses penyuntikan dilakukan oleh tenaga ahli yang telah disiapkan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan, dengan tujuan utamanya adalah meningkatkan mutu genetik sapi.
“Pada tahun 2017 kemarin kami telah melakukan perbaikan genetik dengan target 4.000 ekor sapi betina milik kelompok ternak,” katanya.
Parigi Moutong kata dia, diketahui Kabupaten yang mempunyai banyak kelompok ternak sapi, hanya saja mutu dan kualitas dagingnya terbilang rendah. Sehingga, diharapkan dengan IB tersebut, ada perubahan genetik, dengan lahirnya sapi yang berkualitas baik.
Dia menjelaskan, sebenarnya untuk makanan yang dikonsumsi berbagai jenis sapi, pada dasarnya sama saja. Namun, dari sisi genetiknya kata dia, sangat mempengaruhi terhadap pertumbuhan sapi.
“Biarpun makanannya bagus, tapi kalau genetiknya tidak bagus. Tetap akan seperti itu sapinya,” ujarnya.
Dia menambahkan, dalam program IB tersebut tingkat kegagalan tetap saja ada, karena yang pertama penanganan sperma dari Kabupaten Lembang Bandung Barat itu, yang terbilang kurang baik, kemudian jaminan hidup sperma tersebut hanya 60 persen. Tetapi, dalam 21 hari dapat diketahui apakah penyuntikan sperma itu berhasil atau tidak, sehingga dapat dilakukan kembali.
“Jadi sapi betina yang produktif yang menjadi sasaran kami dalam program IB ini. Rencananya, tahun 2019 kami sudah menargetkan sekitar 3000 ekor sapi,”ungkapnya.(asw/palu ekspres).