PALU EKSPRES, PARIGI- RSUD Buluye Napoa’e Moutong Kabupaten Parigi Moutong (Parimo) akan memberikan pelayanan prima kepada masyarakat dengan tiga program inovasinya. Salah satunya, memberikan ambulace gratis kepada ibu hamil, sebagai upaya menekan angka kematian ibu dan anak.
Demikian diungkapkan Kepala RSUD Buluye Napoa’e Moutong, dr. Nur Rafni Rafid kepada Palu Ekspres di ruang kerjanya usai melaunching tiga program inovasinya, Senin (3/9/2018).
Dia mengatakan, tiga program inovasi tersebut bertema pelayanan kesehatan yang merata dan terjangkau melalui hospital care atau rumah sakit yang peduli dan menyentuh hingga ke masyarakat.
Menurutnya, program pertama yakni ambulace gratis khusus kasus kegawatdaruratan bagi ibu, bayi dan balita. Ini untuk menekan angka kematian ibu dan bayi dengan empat wilayah cakupan yakni, Kecamatan Bolano, Bolano Lambunu, Taopa dan Moutong.
“Kami berupaya memutus mata rantai penanganan pasien gawat darurat, khusus ibu dan bayi yang selama ini agak panjang. Jadi kami putus agar singkat,” ungkap Nur Afni.
Dia menjelaskan, nantinya petugas kesehatan seperti bidan desa yang berperan aktif untuk menghubungi pihaknya, ketika terjadi kasus kedaruratan dan membutuhkan penanganan cepat. Sehingga, pihaknya akan langsung menjemput pasien ke rumah atau di fasilitas kesehatan setempat.
Kemudian, pasien tersebut akan dibawa ke RSUD Buluye Napoa’e Moutong untuk mendapatkan tindakan penanganan lebih lanjut dari dokter spesialis kandungan.
“Bidan desa yang lebih mengetahui masalah ibu hamil di desanya, terlebih dahulu melakukan pemeriksaan. Kalau mereka tidak bisa tangani maka merekalah yang menghubungi kami,” jelasnya.
Program inovasi lainnya adalah pendaftaran pasien rawat jalan melalui call center agar mendapatkan nomor antrian. Sehingga, mempercepat pelayanan dan tidak membuat pasien lama mengantri.
“Jadi untuk mendapatkan nomor antrian, pasien rawat jalan bisa sms dan telpon saja di nomor yang telah kami siapkan. Ketika tiba di rumah sakit langsung kami layani,” terangnya.
Lanjut dia menambahkan, program monitoring pasien wajib kontrol baik dari ruang perawatan, kebidanan, rawat jalan dan IGD. Apabila dokter menyatakan untuk berobat kembali, seperti hipertensi dan diabetes akan diingatkan melalui via sms dan telpon sehari menjelang jadwal kontrol pasien. Hal itu sebagai upaya agar komunikasi antara rumah sakit dan pasien tidak putus serta tetap berkelanjutan.
Sehingga penyakit dejeneratif, jantung, hipertensi dan lainnya bisa tertangani dengan baik.
Ia berharap, dengan ketiga program ini dapat meningkatkan pelayanan dan lebih dekat lagi dengan pasien khususnya masyarakat serta lebih mudah terjangkau.