PALU EKSPRES, PALU – Selama Juli 2018, ekspor Sulawesi Tengah masih didominasi oleh dua kelompok komoditas utama, yaitu kelompok komoditas besi dan baja serta kelompok bahan bakar mineral (Migas). Dua komoditas ini sebenarnya masuk dalam kelompok sektor pertambangan yang mendorong nilai ekspor Sulteng terus bergerak naik.
Kepala Bidang Statistik Distribusi BPS Sulteng G.A. Nasser, SE, MM, Senin (3/9/2018), menyebutkan kontribusi ekspor Sulteng dari kelompok komoditas besi dan baja selama Bulan Juli 2018 senilai US$ 277,10 Juta atau 71,77 persen dari total ekspor Sulteng senilai US$386,09 Juta. Selanjutnya, kontribusi bahan bakar mineral (Migas) senilai US$ 95,08 juta (24,63 persen). Kontribusi ekspor kelompok komoditas lainnya relatif kecil masing-masing di bawah US$ 6,00 juta. Sementara kontribusi komoditas lainnya termasuk pertanian di dalamnya, di mana komoditas ini berkontribusi sebesar 0,58 persen dari total ekspor Sulteng. Angka pastinya, US$2,25 Juta.
Nasser mengatakan, kontribusi komoditas pertanian terhadap ekspor Sulteng pada Bulan Juli 2018, sebenarnya mengalami kenaikan, yakni dari US$0,83 Juta atau 0,17 persen pada Maret 2018 menjadi US$2,25 Juta atau 0,58 persen pada Bulan Juli 2018.
Secara umum, nilai ekspor Sulawesi Tengah selama Juli 2018 adalah US$ 386,09 juta atau naik US$ 4,05 Juta juta (1,06 persen) dibanding bulan sebelumnya. Angka ini merupakan ekspor langsung melalui Sulawesi Tengah senilai US$ 2.667,80 juta dan provinsi lain senilai US$ 3,72 juta.
Selama Januari-Juli 2018, total nilai ekspor Sulawesi Tengah tercatat US$ 2.667,80 juta atau meningkat US$ 1.298,98 juta (94,90 persen) dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang hanya sebesar US$ 1.368,82 juta.”Ekspor Sulteng mengalami kenaikan luar biasa dibanding periode sebelumnya,” jelasnya.
Sementara itu, ekspor melalui Sulawesi Tengah senilai US$ 2.642,58 juta dan provinsi lain senilai US$ 25,22 juta.
Taiwan merupakan negara tujuan ekspor paling utama selama Juli 2018 yakni mencapai US$ 132,83 juta atau 34,40 persen dari total nilai ekspor Sulawesi Tengah, diikuti Jepang senilai US$ 95,11 juta (24,63 persen), Tiongkok senilai US$ 80,45 juta (20,84 persen), Korea Selatan senilai US$ 30,85 juta (7,99 persen), dan Malaysia senilai US$ 17,15 juta (4,44 persen). Sementara itu, nilai ekspor ke negara tujuan lainnya masing-masing di bawah US$ 14,00 juta.