PALU EKSPRES, PALU– Penyebaran LPG 3 kg nonsubsidi batal dilakukan di Kota Palu. Sebelumnya, Palu sebagai ibu kota Provinsi Sulawesi Tengah rencananya akan menjadi salahsatu kota percontohan untuk LPG alternatif bagi kalangan menengah tersebut.
Kepala Bagian Perekonomian Sekretariat Daerah Kota Palu, Tamin Tombolotutu menyebut, pihaknya telah mendapat kepastian itu setelah berkoordinasi dengan pemerintah pusat.
Menurut dia, sejauh ini ujicoba LPG 3kg non subsidi baru dilakukan di Kota Jakarta dan Tanggerang. “Hanya di Jawa. Itu pun cuma di Kota Jakarta dan Tanggerang. Sulawesi, Bali dan Sumatera, belum ada yang uji coba,”kata Tamin, Rabu 5 September 2018 pekan lalu.
Uji coba yang berjalan di Jakarta dan Tanggerang saat ini pun sebut Tamin juga masih terus dikaji pemerintah. Artinya, kalau berjalan lancar dan direspon baik masyarakat, maka program itu akan dilanjutkan. “Kalau bagus kemungkian akan dilanjutkan,” sebutnya.
Pertimbangan utama mengapa ujicoba tidak dilakukan di Pulau Sulawesi ujar dia karena menyangkut biaya distribusi. Semakin jauh daerah distribusi maka semakin besar ongkos transportasi yang digunakan.
Kendala itu menurutnya akan menambah harga jual LPG di daerah.
“Karena harganya juga mahal. Jakarta saja Rp35ribu. Tanggerang Rp45ribu. Misalnya ini dijalankan di Palu, maka kemungkinan harganya lebih tinggi lagi dari Jakarta dan Tanggerang,”paparnya.
Dia menambahkan rencana peluncuran LPG 3kg non subsidi dilakukan untuk mengantisipasi kelangkaan LPG 3kg subsidi yang hampir terjadi di seluruh daerah.
Tujuannya agar LPG 3kg subsidi dapat terdistribusi tepat sasaran. Yaitu masyarakat miskin sesuai data dalam suatu daerah yang telah ditetapkan.
(mdi/palu ekspres).