Koper Besar Jemaah Haji Dibatasi Maksimal 32 Kg, Jemaah Haji Sulteng Bertolak ke Tanah Air

  • Whatsapp

PALU EKSPRES, MADINAH– Jemaah haji asal Sulteng mulai bertolak kembali ke tanah air, dimulai dari jemaah yang tergabung dalam kloter 5 BPN, yang dijadwalkan terbang dari bandara internasional Pangeran Mohammad bin Abdul Aziz Madinah, pada Rabu 12 September sekira pukul 22.20 waktu setempat.

Ketua kloter 5 BPN, Muh. Isnaeni menyebutkan persiapan kepulangan jemaah dimulai dengan penimbangan koper besar yang dibawa oleh jemaah, pada 11 September 2018 pagi, disusul check out hotel pada 12 September 2018 sore.

Bacaan Lainnya

“Kemarin kloter 5 BPN sudah dilakukan penimbangan barang, yang sehari sebelum keberangkatan sudah dijemput di hotel oleh pihak maskapai Garuda,” tulis Isnaeni, melalui pesan WhatsApp, Rabu 12 September 2018.

Isnaeni menguraikan tiap jemaah dibatasi barang bawaannya, masing-masing maksimal 32 kilogram untuk tas atau koper besar, dan maksimal 7 kilogram untuk tas tentengan berukuran sedang. Selain itu, jemaah juga membawa tas paspor berukuran kecil. Untuk koper besar jemaah yang akan diletakkan di bagasi pesawat, selain barang-barang yang dinilai berbahaya, jemaah juga dilarang menaruh air zam-zam.

Hal ini jelas Isnaeni karena dikhawatirkan bila bocor akan mengganggu sistem kelistrikan dalam pesawat, dan berakibat pada keamanan pesawat.

“Alhamdulillah barang jemaah kloter 5 BPN tidak ada yang disita. Hanya ada larangan bagi jamaah untuk tidak mengikat pakai tali koper besar tersebut, akhirnya oleh pihak cargo garuda tali-tali tersebut digunting,” ungkapnya.

Kondisi jemaah kloter 5 BPN kata Isnaeni dalam keadaan sehat, tidak ada yang dirawat baik di klinik kesehatan haji maupun di rumah sakit. Jemaah haji Sulteng kloter 5 BPN dijadwalkan tiba di embarkasi haji Balikpapan pada Kamis 13 September 2018, lalu berangkat menuju Palu keesokan harinya.

(abr/palu ekspres)

Pos terkait