Plt Kades dan Sekdes Lampasio Diperiksa Jaksa

  • Whatsapp

PALU EKSPRES, TOLITOLI – Penyidik Kejaksaan Negeri (Kejari) Tolitoli terus
menggenjot pemeriksaan saksi-saksi dugaan tindak pidana korupsi
penggunaan Alokasi Dana Desa (ADD) dan Dana Desa ( DD) di Desa Lampasio
Kecamatan Lampasio tahun anggaran 2016 dan 2017.

Hingga Senin
(17/9/2018), sejumlah saksi dipangggil untuk dimintai keterangan,
termasuk Sekretaris Desa Lampasio, Rahmat, Plt Kades Lampasio, Alamsyah
yang juga telah diperiksa pada pekan kemarin. Tak terkecuali mantan
Kades, Yusuf yang dilaporkan warga, juga sudah dipanggil dan dimintai
keterangannya.

Bacaan Lainnya

Kepala Seksi ( Kasi) Pidana Khusus (Pidsus) Kejari Tolitoli, Ridwan SH,
dikonfirmasi Palu Ekspres, Senin (17/9/2018) membenarkan pemeriksaan
sejumlah saksi guna melengkapi bukti – bukti yang ada.
” Iya, hari ini (senin) Sekdesnya Rahmat dimintai keterangan, kalau Plt
kades Alamsyah dan mantan Kades Yusuf sudah diperiksa pekan kemarin,”
kata Ridwan.

Sementara Plt. Kades Lampasio, Alamsyah dikonfirmasi Palu Ekspres
terkait pemeriksaannya, mengakui kalu pihaknya Jumat pekan kemarin sudah
dimintai keterangan, namun hanya sebatas klarifikasi soal
keterlibatannya atas laporan warga.
“Iya, saya sudah dimintai keterangan, namun hanya sebatas klarifikasi,
karena tahun 2016 pihaknya belum menjabat selaku Plt,” ujarnya
.

Sementara itu, Ridwan menjelaskan dugaan penyalahgunaan dana desa yang
dilakukan oleh mantan kades Lampasio terkait kegiatan air bersih yang
menjadi temuan Insepektorat sebesar Rp 74 juta. Kemudian pembangunan
sejumlah MCK yang sampai saat ini masih ada yang belum rampung, dan
pemotongan upah tukang oleh mantan kades. Atas dasar itu, sehingga warga
melaporkan kasus ini di Kejari Tolitoli.
“Selain jadi temuan Inspektorat, masyarakat juga melaporkan mantan kades
Lampasio untuk ditindaklanjuti oleh Kejaksaan,” katanya.

Ia, juga menjelaskan pertanyaan penyidik juga menyinggung masalah
pengadaan bibit lada tahun 217 yang nilainya mencapai Rp 190 juta lebih,
yang sebagian pengadaan bibitnya mati, namun pihaknya sudah mengganti
bibit yang mati.
“Penyidik juga pertanyakan pengadaan bibit lada yang mati, dan saya
sudah jelaskan bibit sudah diganti semua,” pungkasnya.

Pos terkait