Monopoli Harga, TBS Petani Dihargai Rp 700

  • Whatsapp

PALU EKSPRES, PALU – Harga Tandan Buah Segar (TBS) di Kecamatan Riopakava jatuh total. Kini hanya dihargai Rp700 oleh jejaring pembeli, termasuk pihak perusahaan PT. Lestari Tani Teladan (PT. LTT).

Saat ini harga sawit yang bersumber dari hasil kebun sawit mandiri miliki warga hanya dihargai seperti itu. Sementara produksi sawit milik warga sangat banyak. Terhampar di luasan 13.000 hektar, hampir setara dengan luasan wilayah Hak Guna Usaha (HGU) yang saat ini beroperasi di wilayah Kecamatan Pasangkayu.

Bacaan Lainnya

Tidak pilihan lain bagi petani. Dengan harga seperti itu sangat menyakitkan. Pihak perusahaan suka-sukanya menentukan harga. Praktek monopoli ini jadi masalah tersendiri di Wilayah Sulawesi Tengah.

Ini karena belum adanya regulasi terkait standar harga Tandan Buah Segar di Sulawesi Tengah.
Demikian Dikatakan Direktur Eksekutif Daerah Wahana Lingkungan Hidup Sulawesi Tengah (Walhi) dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) yang dilakukan Komisi II DPRD Sulawesi Tengah bertempat di baruga pertemuan Kantor DPRD Sulteng, Selasa (18/9/2018).

Menurut Nyoman, salah satu perwakilan warga dari Kecamatan Riopakava, dengan harga Tandan Buah Segar di perusahaan Rp1.000 dan Rp700 harga di tempat, membuat petani makin susah. Padahal tanaman sawit merupakan komoditi unggulan di Kecamatan Riopakava. Sekitar 80 persen produksi pertanian bersumber dari kelapa sawit.
“Permainan harga sudah menjadi cerita biasa dikalangan petani,” ungkap Nyoman.

Rapat Dengar Pendapat tersebut, dipimpin Ketua Komisi II, Lukky Semen (Ketua Fraksi PDIP) didampingi Erwin Lamporo (Hanura), Nasution Camang (Nasdem) dan Muh. Masykur (Nasdem).

(fit/palu ekspres)

Pos terkait