PALU EKSPRES– Setelah menemukan beberapa akun media sosial (medsos), Bareskrim Polri akhirnya menangkap penyebar hoax Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai anggota PKI. Identifikasi yang dilakukan pun membutuhkan waktu yang tidak singkat, yaitu mencapai satu tahun lamanya.
Kasubdit I Dittipid Siber Mabes Polri Kombes Dani Kustoni mengatakan, penangkapan dilakukan pada 15 Oktober lalu di rumah pakaian Jundi, 27, Kecamatan Luang Bata, Aceh. Pelaku dikenal kerap menyebarkan berita bohong dan ujaran kebencian.
“Pelaku sebagai admin beberapa akun medsos. Diperlukan satu tahun untuk menemukan pemilik akun yang mencapai lebih dari 100.000 pengikut,” kata Dani, Sabtu (24/11/2018).
Kasubagops Dittipid Siber Bareskrim Polri AKBP Jeffri Dian Juniarta menuturkan, beberapa akun miliknya ada yang sudah di- suspend. Karena mempertimbangkan standar komunitas penyedia platform medsos.
Namun Jundi, terus saja membuat akun-akun baru lainnya. Dia juga memuat ulang file-file berupa foto atau meme yang ditemukan penyidik yang melakukan pemeriksaan terhadap peralatan elektronik yang disita.
Beberapa akun Instagram yang dimiliki oleh sr23official dan 23_official. Akun-akun tersebut merupakan reinkarnasi dari akun-akun Jundi sebelumnya, yaitu suararakyat23b, suararakyat23id dan suararakyat23.ind.
“Akun-akun tersebut cukup populer untuk Jurigan, ada beberapa orang yang membuat akun-akun menggunakan nama serupa,” ucapnya.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan kegelisahannya selama ini dituduh oleh orang tidak bertanggung jawab, dari Partai Komunis Indonesia (PKI). Isu ini selalu muncul di jelang Pilpres.
Bahkan Jokowi mengaku sedih karena kabar bohong yang menyudutkan kerap disebarluaskan, misalnya di media sosial. “Saya kadang-kadang sedih kalau sudah masuk tahun politik isinya fitnah, kabar bohong, saling hujat,” ujar Jokowi di kawasan Lampung, Jumat (23/11/2018).
Jokowi menegaskan, sangat tidak bisa masuk akal bahwa partai politik yang terlarang di Indonesia. PKI dibubarkan pada 12 Maret tahun 1966. saat itu ia baru berumur 4 tahun.
“Lha kok bisa dituding Presiden Jokowi aktivis PKI. Ini yang kadang-kadang, haduh mau saya tabok orangnya,” selorohnya.