Tiga Negara Bangun Pabrik Baterai di Morowali

  • Whatsapp

PALU EKSPRES, JAKARTA- Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan mengatakan akan ada groundbreaking pabrik baterai lithium di Morowali Sulawesi Tengah pada Januari 2019 mendatang. Investasi tersebut akan melibatkan Jepang, Tiongkok, Korea Selatan dan dalam negeri.

“Sekarang kita mau bangun (Pabrik) Lithium Baterai USD 4,3 miliar di Morowali,” kata Luhut di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (29/11/2018).

Bacaan Lainnya

Dikatakan Luhut, baterai pabrikan Morowali tersebut akan digunakan sebagai baterai motor listrik. Dalam sambutannya ia mengatakan negara maju sudah berkomitmen untuk menurunkan 30 persen emisi di 2025. Di Amerika, kata dia, penggunaan energi fosil sudah mulai dikurangi begitu juga dengan Eropa. Untuk penggunaan teknologi lithium baterai sendiri sudah banyak digunakan.

“Ini makanya kita harus hati-hati lihat China sebagai pemain utama. Dulu dia nomer 4. Sekarang 2017 sudah nomer 1. Baterai paling canggih itu Korsel dan China. Ini kita harus lihat,” ungkapnya.

Luhut mengatakan kerja sama ini menandakan bahwa pemerintah tidak hanya bergantung pada satu negara saja. Yang penting ada empat kriteria jika asing ingin membuat pabrik atau investasi di dalam negeri, pertama ramah lingkungan, kedua teknologi, ketiga nilai tambah, keempat harus menggunakan tenaga kerja Indonesia

“Kita enggak bisa bergantung satu negara. Mana saja buat kita. Sepanjang empat kriteria. Satu, ramah lingkungan. First, class technology. Kedua, added value. Ketiga, harus menggunakan labor Indonesia. Tapi memang kita harus akui, gak ada politeknik yang bagus di luar jawa gak ada. Nah, ini mereka boleh bawa selama empat tahun. Tapi mereka buka vokasional buat kita. Jadi tahun ke lima dan keenam itu bisa berkurang. Decline terus karena di replace pegawai lokal. Pola ini kita kejar. Lalu ada teknologi transfer,” tuturnya.

(uji/JPC)

 

Pos terkait