PALU EKSPRES, PARIGI– Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Parigi Moutong melaksanakan sosialisasi Pendidikan Pemilih Disabilitas, Pemilih Pemula, Pemilih Perempuan dan Launching Rumah Pintar Pemilu, berlangsung di aula KPU Parimo, Kamis (27/12/2018).
Ketua KPU Provinsi Sulawesi Tengah, Tanwir Lamaming dalam sambutannya mengatakan, pendidikan pemilih adalah proses untuk mencerdaskan atau proses untuk memberikan pemahaman kepada seluruh lapisan masyarakat, kelompok yang ada di masyarakat tentang apa sebenarnya berdemokrasi dan pemilu tersebut dilaksanakan.
“Dan yang paling utama bagaimana kemudian kita tingkatkan partisipasi pemilih di tanggal 17 April 2019 mendatang,” ujarnya.
Pada tanggal 17 April 2019 kata dia, seluruh masyarakat akan berbondong-bondong datang ke tempat pemungutan suara (TPS) untuk menyalurkan hak pilihnya.
“Nah, partisipasi di situlah letak legitimasi, semakin besar jumlah kedatangan masyarakat ke TPS, berarti semakin tinggi legitimasi pemerintah maupun legislative yang kita peroleh, nantinya kan perolehan suara ini yang akan dikonversi menjadi kursi di DPR, karena kita yang akan menentukan siapa yang natinya menjadi anggota DPR Kabupaten, Provinsi, Pusat, hingga ke Presiden,” Jelas Tanwir.
Sehingga yang menentukan semua itu katanya, adalah hak dan kewenangan seluruh masyarakat.”Jadi kita semua harus tahu, bagaimana kemudian memilih yang benar dan berkampanye dengan benar, makanya di tempat inilah kita bahas soal itu agar semuanya dapat dipahami. Dan sekali lagi kami mohon dukungan dari seluruh stakeholder, lapisan masyarakat, pemerintah dan KPU Parimo demi suksenya Pemilu 2019,” imbuhnya.
Selanjutnya Ketua KPU Provinsi Sulteng Tanwir Lamaming meresmikan rumah pintar pemilu (RPP). Menurutnya, ini bagian dari edukasi KPU RI kepada KPU seluruh rakyat Indonesia, yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman kepada masyarakat di level manapun.
“Jadi RPP ini tidak hanya diresmikan saja, setelah diresmikan baru kita tahu apakah RPP berfungsi atau tidak. Kemudian untuk teman-teman komisioner maupun sekretariat harus berinovasi dan berkreasi, sehingga kemudian RPP ini bisa berfungsi,” ungkapnya.