Wali Siswa SMAN 1 Parigi Keluhkan Pemotongan Dana Beasiswa

  • Whatsapp

PALU EKSPRES, PARIGI–  Dana beasiswa di SMA Negeri 1 Parigi diduga terjadi pemotongan, sehingga siswa penerima tidak utuh menerima dari total yang disalurkan.

Modusnya, pemotongan terjadi saat oknum dari pihak sekolah mendampingi siswa penerima mengambil dana beasiswa tersebut. Jumlah yang dipotong kurang lebih Rp50 ribu dari total yang diterima.

“Adik saya yang sekolah di situ (SMA Negeri 1 Parigi), dua-duanya dipotong. Sama, semua dipotong Rp50 ribu,” ungkap sumber kepada Palu Ekspres, Kamis (16/1/2019), yang tidak mau namanya dikorankan. 

Dia mengatakan, tidak mengetahui secara pasti alasan pemotongan dari pihak sekolah. Yang lebih parah lagi menurutnya, pemotongan itu dipatok sebesar Rp50 ribu. “Jika ada pemotongan beasiswa bagi sisiwa yang kategori miskin tersebut, seharusnya ada pembicaraan sebelumnya,” sesalnya. 

Menurutnya, diduga dengan adanya pemotongan itu, sebagai upaya melancarkan proses pencairan di Bank. Karena dari keterangan yang berhasil dihimpun, proses pencairan tersebut akan cepat. 

Sebagaimana pengakuan dari adiknya kata sumber, total yang diterima setiap penerima beasiswa di SMA Negeri 1 Parigi sebelum dipotong oleh oknum, nilainya bervariasi. Untuk siswa kelas I menerima kurang lebih Rp500 ribu. Sedangkan siswa kelas III menerima kurang lebih Rp1 juta. 

Plh Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Parigi, Wate Irawan saat dikonfirmasi terkait adanya tudingan pemotongan beasiswa tersebut, membantahnya.

Ia menjelaskan, sebagaimana diketahui dari keterangan Kepala Sekolah bahwa beasiswa tersebut bersumber dari Program Indonesia Pintar (PIP).

Sekaitan hal itu, pihaknya berjanji akan menelusuri pengelola beasiswa. Karena sebelumnya, pihaknya sudah menginstruksikan agar tidak terjadi pemotongan sepeserpun bagi penerima beasiswa.

Dengan adanya informasi itu, pihaknya juga akan segera mengkroscek. Sebab, dari total 830 siswa penerima, yang sudah menerima dana kurang lebih 22 siswa. 

Ia berjanji akan memanggil yang bersangkutan atau pendamping untuk mengkroscek, sekaligus menanyakan soal adanya dugaan pemotongan beasiswa tersebut. 

“Terima kasih atas informasinya, nanti kita akan kroscek dulu kebenarannya. Sekarang kan masih tahap pertama, baru 22 orang yang menerima kemarin,” ujarnya.

Pos terkait