PALU EKSPRES, SIGI– Pihak Desa Pombewe, Kecamatan Sigi Biromaru tidak mau tahu persoalan jual beli lokasi Tanah Obyek Reforma Agraria (TORA) di ex Lokasi PT.Hasfarm.
“Itu di luar tanggungjawab kami dari pihak desa, kami serahkan sepenuhnya itu di ketua forum pengkaplingan lokasi TORA, sebab itu tanggungjawabnya,” kata Kepala Desa (Kades) Pombewe, Asfar Senin, 4 Februari 2019.
Menurut Asfar, dari pihak desa hanya sebatas memberikan dana desa untuk penentuan lokasi TORA melalui GPS dari Badan Pertanahan Nasional (BPN) dan menentukan warga yang mendapatkan program TORA. “Selebihnya itu kita tidak mau tahu, apalagi soal jual beli lokasi TORA,” akunya.
Dia mengetahui adanya penjualan lokasi TORA sehingga sudah sempat memberitahukan ke Forum Pengkaplingan lokasi TORA dan warga setempat diimbau agar jangan ada yang menjual lokasi tersebut. Namun kata Asfar, pemberitahuan itu tidak diindahkan dan tetap saja Forum Pengkaplingan lokasi Tora bersama warga yang mendapatkan lokasi itu melakukan tranksaksi jual beli.
“Ada yang jual cuma dengan harga Rp 3 juta, Rp 5 juta lokasinya. Namun mau diapa sudah terjadi, kita serahkan ke pihak pemerintah terkait hal ini untuk mencari bagaimana jalan ke luarnya persoalan penjualan lokasi TORA,” jelasnya.
Kalau dari Bappenas kata Asfar, menekankan lokasi TORA tidak boleh diperjualbelikan. Karena lokasinya diperuntukkan bagi warga untuk menggarapnya menjadi lokasi pertanaian atau perkebunan sehingga dapat menyejahterakan mereka.
“Program TORA saat ini juga sudah tidak jelas bagaimana kelanjutanya, apakah jadi atau tidak. Soalnya pasca gempa hingga saat ini tidak ada informasi ke pihak desa terkait program TORA,”keluhnya.
Oleh karena itu, dia meminta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sigi memberikan kejelasan terhadap program TORA, apakah masih ada atau tidak, supaya masyarakat bisa mengetahuinya.
“Yah mungkin saja karena program TORA sudah tidak ada kejelasan, makanya warga so jual-jual itu lokasi TORA yang ada di ex lokasi PT. Hasfarm,” jelasnya.
(mg4/palu ekspres)
