PALU EKSPRES, PALU – KM Sabuk Nusantara 39 yang sekira 4 bulan terdampar di Pelabuhan Wani akibat diterjang tsunami, akhirnya berhasil diangkat ke laut pada Selasa 5 Februari 2019. Proses pengembalian kapal perintis tersebut dimulai sejak sekira pukul 17.30 WITA hingga pukul 19.30 WITA.
Proses penarikan kapal tersebut menggunakan 14 buah airbag marine yang diletakkan di bagian bawah kapal untuk memudahkan pergerakan kapal ketika ditarik. Selanjutnya, KM Sabuk Nusantara 39 ditarik menggunakan sebuah tug boat (kapal penarik) untuk dikembalikan ke laut. Proses penarikan tersebut berjalan sekira 30 detik, KM Sabuk Nusantara 39 dengan mulus kembali melaut. Ratusan warga Desa Wani dan sekitarnya terlihat datang ke Pelabuhan untuk menyaksikan peristiwa tersebut.
“Alhamdulillah sesuai dengan rencana Sabuk Nusantara 39 meluncur dengan aman,” kata Project Manager Smart Salvage, Ahmad Yani, yang memimpin proses penurunan kapal.
Proses pengerjaan penarikan Sabuk Nusantara 39 melibatkan 16 orang pekerja yang berasal dari warga lokal Desa Wani, Kecamatan Tanantovea Kabupaten Donggala. Para pekerja lokal tersebut ditemani 5 orang teknisi dari Smart Salvage.
(Video amatir proses penarikan KM Sabuk Nusantara 39 di Pelabuhan Wani, Sulteng)
Ahmad Yani menyebutkan, secara keseluruhan proses penurunan kapal tersebut telah dimulai sejak sekra 20 hari yang lalu. Setelah melalui beberapa rangkaian proses mulai dari perhitungan risiko hingga proses administrasi, akhirnya Sabuk Nusantara dapat diturunkan kembali ke laut pada Selasa 5 Februari 2019.
Setelah kembali melaut, Sabuk Nusantara 39 rencananya akan diarahkan ke Pelabuhan Pantoloan untuk dilakukan pengecekan mesin. Selanjutnya, nasib kapal tersebut akan ditentukan oleh Pelni selaku pemilik kapal.
“Kondisi kapal secara keseluruhan aman, termasuk mesinnya. Nanti setelah sandar di Pantoloan akan dicek mesinnya,” tandas Ahmad Yani.
(abr/Palu Ekspres)