PALU EKSPRES, DONGGALA – Kepala BPBD Donggala, Akris Fattah, mengatakan bulan Maret 2019 ini, dana stimulan untuk korban bencana gempa, tsunami dan tanah longsor di Kabupaten Donggala akan dicairkan. Namun proses pencairannya dilakukan secara bertahap.
“21 ribu kepala rumah tangga yang rumahnya mengalami rusak parah, ringan dan sedang akan menerima bantuan pada bulan Maret ini dari pemerintah secara bertahap,” katanya, Senin (11/4/2019)
Untuk tahap pertama, pemerintah memberikan bantuan bagi kepala keluarga yang rumahnya rusak berat sebesar 50 juta rupiah per unit. Tercatat ada 1.600 unit rumah rusak berat di Donggala akibat gempa bumi disertai tsunami yang terjadi 28 September 2018.
“Pencairannya satu pintu melalui Bank yang ditunjuk oleh pemerintah yakni BRI dan dilakukan secara ketat. Syaratnya kepala keluarga yang menerima berdasarkan diverifikasi kategori rumah rusak parah,” ungkapnya.
Untuk menjaga dana yang diberikan tidak disalahgunakan, buku tabungan dan sistem penarikan di bank menggunkan dua nama. Pertama nama penerima, kedua PPK (pejabat pembuat komitmen) dari BPBD.
“Dana tidak dicairkan jika penarikan hanya ditandatangani oleh penerima saja,” sebutnya.
Akris menambahkan proses pencairan dana stimulan tahap pertama untuk kategori rumah rusak berat calon penerima dipastikan tidak akan menerima uang secara tunai tetapi bertahap disesuaikan dengan kebutuhan awal calon penerima bantuan. Hal ini dimaksudkan agar dana yang diterima calon benar-benar digunakan untuk pembanguan rumah.
(mg6/palu ekspres)
