PALU EKSPRES, SIGI – Pembangunan hunian sementara atau Huntara yang dibangun dekat pasar Biromaru untuk korban gempa bumi dan likuefaksi di Desa Mpanau, Kecamatan Sigi Biromaru, tak kunjung selesai.
Warga pun terpaksa menghuni tenda-tenda darurat, sembari menunggu dipindahkan ke huntara tersebut.
“Pembangunan Huntaranya belum selesai, makanya torang belum dipindahkan masuk ke Huntara, ini informasi yang kita dapatkan dari Pemerintah Desa (Pemdes) Mpanau,” kata Safar, salah seorang warga Desa Mpanau yang tinggal di tenda darurat, Selasa 12 maret 2019.
Safar mengatakan, ia beserta warga lainnya yang tinggal di tenda darurat sudah tidak tahan lagi dengan kondisi yang ada. Pasalnya, tenda yang ia tempati bersama warga lainnya sudah tidak layak pakai. “Kalau hujan deras air masuk ke tenda dan di dalam tenda juga sangat panas sekali kalau so siang,” keluhnya.
Selain itu kata Safar, logsitik juga sudah hampir satu bulan ia sudah tidak terima lagi, termasuk oleh warga lainnya.
“Yang dapat logistik secara teratur itu yang tinggal di Huntara, kita yang tinggal di tenda darurat jarang dapat bantuan logistik,”akunya.
Untuk itu, ia meminta agar pembangunan huntara bisa diselesaikan secepatnya agar mereka bisa menempatinya, sehingga bisa beraktifitas seperti semula.
Ditemui di tempat yang sama, Ita, warga yang juga menghuni tenda darurat tersebut mengatakan, masa pemulihan pascabencana sudah memasuki tahap pembangunan hunian tetap atau huntap. Sedangkan mereka masih tinggal di tenda darurat karena huntara belum selesai di bangun.
Adapun kabar mengenai kapan mereka akan tinggal di Huntara. “Kita belum tahu le kapan bisa tinggal di huntara,” terangnya.
(mg4/palu ekspres)