PALU EKSPRES, PARIGI– Rumah Tahanan (Rutan) Parigi, Kabupaten Parigi Moutong, menggelar upacara memperingati hari Bakti Pemasyarakatan ke- 55 tahun 2019 berlangsung di lapangan upacara Rutan, Sabtu 27 April 2019.
Plh. Rutan Parigi, Agustinus mengatakan, di hari Bakti Pemasyarakatan yang ke- 55 di Rutan Parigi, selain digelar upacara, banyak rangkaian kegiatan lain yang akan dilaksanakan.
“Jadi yang kami lakukan itu khusus untuk menjalin hubungan dengan warga binaan. Jadi itu yang kami benar- benar jaga hubungan warga binaan dengan petugas, antara atasan dan bawahan,” kata Agustinus kepada wartawan yang ditemui usai memimpin upaca hari Bakti Pemasyarakatan ke-55.
Pegawai Rutan membawa bendera pataka pada upacara hari bhakti pemasyarakatan. Foto: Aswadin/PE
Ia mengaku, selama menjadi pelaksana harian (Plh) di Rutan Parigi kurang lebih 3 bulan ini, situasi Rutan aman, kondusif dan itu terhitung mulai dari bulan Januari hingga Maret 2019.
Menurut Agustinus, di Rutan yang dipimpinnya itu tidak ada lagi yang namanya kekerasan.
“Ini namanya pembinaan dan tidak dibenarkan lagi adanya kekerasan,” tegasnya.
Ia mengakui, hingga saat ini sarana di Rutan Parigi itu mulai dari ruang besuk sarana air bersih dan lainnya sudah lebih baik.
“Sekarang mulai dari air bersih warga binaan di sini sudah minum air galon yang dipesan dari luar dan bukan lagi minum air yang ada di sini,” ujarnya.
Warga Binaan yang ikut upacara. Foto: Aswadin/PE
Sebelumnya katanya, fasilitas yang ada di Rutan Parigi seperti plafon ruangan masih menggunakan triplek. Tetapi saat ini mulai dari ruang depan hingga di bagian belakang, semuanya sudah menggunakan kalsibor. Tujuannya demi kenyamanan.
Di momen hari bakti ini, ia berharap kepada semua petugas yang ada di Rutan itu mengutamakan transparansi dalam melaksanakan tugas.
“Yang saya harapkan sama petugas itu tidak ada yang main sembunyi di belakang saya. Jadi yang saya harapkan itu membasmi namanya narkoba dan pungli, saya tidak mau dengar itu lagi,” tegasnya.
Ditanya sekaitan upaya mengatasi agar tidak ada lagi warga binaan yang kabur dari Rutan seperti yang sering terjadi sebelumnya. Ia mengatakan, hal itu tergantung dari pengaturan dan ketelitian dari petugas Rutan itu sendiri.