PALU EKPSRES, PALU – Banyak metode yang dilakukan sekolah ketika menyampaikan pengumuman kelulusan siswa kelas XII usai mengikuti Ujian Nasional (UN) dan Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN). Termasuk di antaranya dengan melakukan kegiatan bernuansa keagamaan, seperti yang dilakukan oleh SMA Negeri 4 Palu pada pengumuman kelulusan siswanya, Senin 13 Mei 2019.
Bertepatan dengan momen bulan Ramadan, rangkaian kegiatan pengumuman dimulai dengan salat asar berjemaah bagi siswa Muslim di Masjid kompleks sekolah, siswa lainnya yang non-Muslim menyesuaikan kegiatannya di sekitar lingkungan sekolah. Setelahnya, para siswa melakukan pengumpulan baju seragam sekolahnya untuk disumbangkan.
“Kami berikan pilihan boleh salah satu dari baju seragam mereka, bisa seragam putih, baju Pramuka, baju koko, atau baju batiknya. Kalau mau disumbangkan semua lebih bagus, tapi kami wajibkan minimal salah satu di antaranya,” ujar Kepala SMAN 4 Palu, Syam Zaini, di ruang kerjanya, Selasa 14 Mei 2019.
Syam Zaini menyebutkan, baju sumbangan para siswa kelas XII tersebut rencananya akan diberikan kepada para siswa sekolah yang sebelumnya terdampak bencana alam.
“Diprioritaskan kepada beberapa siswa kami, yang terdata sekitar 76 orang pada saat bencana tsunami 28 September 2018 lalu kehilangan baju seragamnya. Kalau masih berlebih, maka kami bawakan kepada para penyintas bencana lainnya, seperti siswa sekolah di daerah yang terdampak banjir bandang di Sigi,” tuturnya.
Jelang pelaksanaan pengumuman, para siswa Muslim melakukan zikir dan Yasinan bersama, diikuti penyampaian tausyiah dari Kepala Sekolah tentang muhasabah, motivasi dan pengendalian diri. Sekira pukul 17.30 WITA pengumuman kelulusan disampaikan, dengan hasil seratus persen dari 373 siswa kelas XII SMAN 4 Palu yang ikut UN dan USBN dinyatakan lulus.
Serentak seluruh siswa yang sejak sore menunggu pengumuman, melakukan sujud syukur menyambut kelulusan tersebut lalu melakukan jabat tangan ke seluruh guru. Kegiatan setengah hari itu diakhiri dengan buka puasa bersama dan salat Magrib berjemaah.
Syam Zaini mengungkapkan pihaknya turut menyampaikan kepada para orang tua untuk mengantar dan menjemput anak-anaknya mengikuti kegiatan tersebut. Menurutnya hal itu sebagai bentuk partisipasi orang tua dalam meminimalisir kegiatan corat-coret baju atau konvoi kendaraan oleh siswa.