PALU EKSPRES, PARIGI– PT. Pertamina (Persero) wilayah Sulawesi Tengah (Sulteng) melakukan peninjauan ke sejumlah pangkalan elpiji 3 kg yang ada di wilayah kota Parigi, Jumat 17 Mei 2019.
Hal ini dilakukan untuk menindaklanjuti laporan masyarakat terkait mahalnya harga jual elpiji 3kg di Parigi akhir- akhir ini.
Sales Eksekutif Elpiji V PT. Pertamina (Persero), wilayah Sulawesi Tengah, Ardian Dominggo Wiryo Sukarno menyebutkan, sesuai dengan hasil peninjauan kali ini terlihat masih banyak kekurangan di pihak pangkalan. Terutama menjual tabung elpiji 3 kg dengan melebihi harga eceran tertinggi (HET).
Dalam peninjauan tersebut, apabila ditemukan pangkalan yang menjual di atas HET, langsung dilakukan pemutusan hubungan usaha (PHU).
“Memang masih ada kekurangan di sana, sehingga kita tindak tegas bagi yang masih menjual ke pengecer atau pihak yang tidak boleh mendapatkan itu harus kita PHU,” kata Ardian ditemui usai melakukan peninjauan di sejumlah pangkalan di Parigi, Jumat 17 Mei 2019.
Menurutnya, pangkalan yang dilakukan PHU tersebut akan digantikan dengan pangkalan baru yang memang sudah sesuai dengan lokasinya. Pangkalan yang taat aturan dan melayani konsumen dengan baik itu tetap dijaga sebagai mitra bisnis .
“Pokoknya tujuan kita itu melayani masyarakat dan kita juga butuh bantuan apabila ada laporan menjual tidak sesuai HET, langsung laporkan ke Pertamina, agen, atau Pemda, supaya bisa kita tindak lanjuti, ” jelasanya.
Menjawab pertanyaan wartawan tentang kelangkaan elpiji 3kg di Parigi. Ia mengatakan, untuk jatah tabung elpiji 3 kg menurutnya sudah cukup.
“Kalau soal langka itu saya berani jamin bahwa tabung elpiji 3kg itu tidak langka sebab posisinya Stasiun Pengisian Bulk Elpiji (SPBE) kita itu selalu full hingga pukul 10 malam,” katanya.
Menurut dia, penyaluran tabung dalam sehari di Kabupaten Parigi Moutong sebanyak 6800 tabung, dan untuk bulan ini mulai dari tanggal 1 hingga tanggal 15 kita itu rata- rata 8100 tabung perhari.
“Jadi itu naiknya sekitar 17 persen dan itu untuk harian. Jadi, untuk langka engga, barang selalu ada,” tuturnya.
Pantauan Palu Ekspres, dalan kegiatan peninjauan bersama sales eksekutif elpiji V PT. Pertamina (Persero) wilayah Sulawesi Tengah, ada dua pangkalan yang langsung di lakukan pemutusan hubungan usaha (PHU), yakni, pangkalan Rahman di komplek Pasar Sentral Parigi dan pangkalan Ulfa di Kelurahan Kampal.