PALU EKSPRES, PARIGI– Harga ikan yang dijajakan di tempat penjualan ikan di
Pasar Sentral Parigi, Kabupaten Parigi Moutong, melonjak drastis dari harga normal Rp 500 ribu per termos menjadi Rp 1 juta per termos untuk ikan Katombo. Sedangkan untuk ikan Cakalang, harga normal Rp 1 juta per fiber naik menjadi Rp 2 juta per fiber.
Hal itu diungkapkan Rahman, salah seorang penjual ikan di Pasar Sentral Parigi, kepada media ini, Minggu 9 Juni 2019.
Menurut dia, harga ikan yang diperoleh dari nelayan sangat tinggi karena persediaan ikan berkurang karena masih banyak nelayan yang tidak turun melaut saat lebaran, dan tiga hari setelah Hari Raya Idul Fitri 1440 H.
Dia mengatakan, di hari biasa nelayan yang menjadi langganannya membawa ikan berbagai jenis dengan jumlah yang banyak. Namun, beberapa hari pascalebaran, ia hanya memperoleh 1 hingga 2 fiber saja dengan harga yang terbilang mahal.
“Di hari biasa ikan katombo saya beli Rp 500 ribu per termos, sekarang harganya Rp 1 juta per termos, jadi diecer 7 ekor 50 ribu, sedangkan ikan cakalang Rp 45 ribu per ekor,” ujarnya.
Menurut dia, harga ikan dari nelayan naik hampir dua kali lipat dari harga normal. Sehingga, sebagai pengecer ia harus menyesuaikan harga.
Selain itu, nelayan di Parigi juga masih enggan turun melaut karena cuaca yang tidak menentu.
“Nelayan masih kurang turun soalnya cuaca ini kadang hujan dan disertai angin. Makanya mereka masih enggan turun melaut,” ujarnya.
Ia menambahkan, dalam waktu dekat ini harga ikan di Parigi akan kembali normal. Sebab, nelayan yang sempat istrahat saat lebaran akan kembali melaut seperti hari-hari biasanya.
“Menurut pengalaman saya sebagai penjual ikan, biasanya itu 2 minggu setelah lebaran harga ikan sudah mulai normal karena nelayan di sini sudah mulai turun melaut seperti biasa,”sebut Rahman.
(asw/palu ekspres)