Tenda-tenda pengungsian yang ada di Desa Mpanau, Kecamatan Sigi Biromaru yang kosong di tinggal sebagian besar warga. Foto: Niko/PE
PALU EKSPRES, SIGI – Sebagian besar warga Desa Mpanau, Kecamatan Sigi Biromaru, Kabupaten Sigi, meningalkan tenda pengungsian dan memilih kembali tinggal di rumah masing-masing.
“So banyak yang tidak tinggal di tenda karena kondisi tenda pengungsian yang sudah tidak layak lagi ditempati. Mereka membangun pondok – pondok di sekitar lokasi rumah mereka yang hancur,” kata Arum, salah seorang warga Desa Mpanau yang masih tetap memilih bertahan di tenda pengungsian, Rabu 12 Juni 2019.
Arum menyebutkan, warga meningkalkan tenda pengungsian sejak sebulan lalu. Saat ini yang bertahan hanya sekitar 20 KK dari ratusan KK yang sebelumnya tinggal di tenda pengungsian.
Selain persoalan tenda yang tidak layak untuk ditempati lagi, kata Rani, warga lainnya, sebagian besar warga meningalkan tenda pengungsian karena tidak ada lagi logistik bantuan yang diberikan kepada para pengungsi.
“So berbulan-bulan ini tidak ada bantuan logistik diberikan. Hal ini juga jadi salah satu penyebab sebagian besar warga meningalkan tenda pengungsian,” kata Rani.
Ia dan sejumlah warga yang terdampak lainnya, memilih tetap bertahan di tenda pengungsian karena tidak ada lagi lokasi di rumah tempat tinggal mereka sebelumnya yang bisa dibangunkan pondok – pondok.
“Selain tidak ada lokasi, juga tidak ada biaya untuk buat pondok. Untuk itu, kita bertahan saja, sambil menuggu hunian sementara atau huntara,” jelasnya. (mg4/palu ekspres)