Haul yang Sejuk

  • Whatsapp

Haul Guru Tua. Foto: Istimewa

Oleh: Nur Sang Adji (muhdrezas@yahoo. com)

Bacaan Lainnya

AWAN hitam pekat menggantung di langit lembah Palu sejak subuh. Semalaman hujan menyucur membasahi Bumi Tadulako yang September silam dilanda tiga bencana seketika.
Banyak kerumunan manusia menuju ke satu titik, jalan Sis Al Djufri kota Palu. Polisi dan LAJR sibuk mengatur blokir arah agar tidak macet.

Pagi itu, acara puncak Haul Guru Tua berlangsung dari pukul 08.00 hingga 12.00 siang.
Saya gelisah pada cuaca ini. Karena itu, saya bekali iktiar dengan payung kecil. Tapi alhamdulillah, awan dalam proses kondensasi (membentuk hujan) itu, seperti tertahan di angkasa. Nanti, diujung acara, baharu gerimis halus berjatuhan. Lalu, satu setengah jam kemudian, hujan tercurah deras sekali. Besaran dan lamanya signifikan. Berlangsung hingga tengah malam.
Suasana di arena pagi itu teramat sejuk oleh kondisi atmosfir yang mendung. Dan, oleh isian sambutan dan ceramah yang mengalirkan hikmah keteladanan yang sangat agung. Tentang, si empunya Haul. Guru Tua, Habib Sayyid Idrus bin Salim Al Jufri.
Haul, saban kali menghadirkan keistimewaan tersendiri. Kali ini, kedatangan KH Ma’ruf Amin, Ketua Umum MUI pusat, calon wakil presiden. Anis Baswedan, gubernur DKI, Gani Kasuba, gubernur Maluku Utara dan gubernur tuan rumah Longki Djanggola. Sejumlah Bupati seperti, Halmahera selatan, Tojo Una Una, mantan walikota Palu juga terlihat hadir. Masih banyak yang lain yang luput dari pandangan penulis. Namun, yang pasti, masyarakat dari segala penjuru tumpah ruah di arena Haul.

Saya mencatat, banyak sekali hikmah yang bisa dijadikan iktiar, patron sikap dan perilaku. Teladan yang bisa dipetik untuk dipraktekan. Dengan begitu, haul yang tentu saja tidak murah dalam penyelenggaraannya, tidak sekedar bermakna seremoni belaka.

Semuanya bermula dari penolakan terhadap kesewenang-wenangan kaum kolonial Inggeris di Hadramaut, Yaman. Beliau, bergerak di bawah tanah untuk melawan. Tertangkap saat menuju Mesir, akibat adanya penghianatan orang tertentu. Hianat inilah penyakit yang menghinggapi orang yang tamak. Di mana pun. Mereka selalu tergoda pada tawaran kedudukan dan jabatan, harta kebendaan dan wanita. Kesohor sekali dengan istilah 3 Ta (Tahta, harta dan Wanita). Terpraktekan hingga kini.
Hal-hal serupa ini pun sesungguhnya telah dicobakan ke pada Rasul. Tapi, jawaban Rasul sangat tegas dan istiqamah. Seandainya, mereka mampu meletakan matahari di tangan kanan ku dan bulan di tangan kiri ku untuk agar aku mundur. Aku tidak akan mundur hingga Allah memenangkan perjuangan ku atau aku mati demi perjuangan ini.

Pos terkait