Lakukan Penelitian, Mahasiswa Untad Meninggal di Pegunungan Torue Parimo

  • Whatsapp

PALU EKSPRES, PARIGI– Muh. Zulfikar Nanabuk (20) salah seorang mahasiswa Untad asal Desa Adean Kabupaten Banggai, meninggal dunia saat melakukan penelitian bersama 3 orang rekannya di pegunungan Dopi-dopi Desa Torue, Kecamatan Torue, Kabupaten Parigi Moutong, Sabtu, 27 Juli 2019. Diketahui korban meninggal dunia di wilayah operasi Tinombala.

Menurut informasi yang dihimpun media ini sekitar pukul 10.30 Wita, korban bersama rekannya berangkat menuju pegunungan Dopi-dopi Desa Torue dengan mengendarai sepeda motor untuk melakukan penelitian sungai.

Bacaan Lainnya

Dalam perjalanan ke pegunungan Dopi-dopi menuju sungai tempat penelitian, Zulfikar Nanabuk tiba-tiba terjatuh dan mengalami kejang-kejang hingga tak sadarkan diri. Kemudian langsung dilakukan pertolongan oleh rekan-rekanya tetapi mereka tidak mampu sebab posisi korban terjatuh tepat berada di kemiringan.

Selanjutnya, dua orang rekan korban langsung mendatangi Polsek Torue untuk melaporkan kejadian tersebut dan meminta bantuan ke aparat kepolisian setempat untuk mengevakuasi korban.

Sekitar pukul 14.00 Wita, Tim Satgas Tinombala berjumlah 10 orang dan 7 orang personel Polsek Torue yang dipimpin langsung Kapolsek Torue, Iptu Asse menuju TKP guna melakukan evakuasi.

Kemudian sekitar pukul 15.00 Wita, tim evakuasi tiba di Pegunungan Dopi-dopi dan langsung melakukan evakuasi. Namun saat dievakuasi ternyata mahasiswa angkatan 2018 itu sudah meninggal dunia. Selanjutnya jenazah korban dibawa ke RSUD Anuntaloko Parigi untuk dilakukan visum.

Kapolres Parimo, AKBP Zulham Efendi Lubis yang dikonfirmasi media ini, Sabtu malam 27 Juli 2019 membenarkan kejadian tersebut.
“Iya benar mas,” ujarnya singkat.

Kapolres mengatakan, mahasiswa tersebut sedang melakukan penelitian tentang air di pegunungan Dopi-dopi.
“Dalam perjalan terjatuh, terus pingsan dan meninggal dunia di TKP, sudah dievakuasi, saat ini jenazah masih di RSUD Anuntaloko menunggu keluarganya,” ujarnya.

Ia menegaskan, korban meninggal tidak ada kaitannya dengan pengejaran kelompok MIT Poso. Visum sudah dilakukan dan tidak ada tanda-tanda kekerasan.
“Mari kita luruskan bersama-sama informasi ini,” katanya.(asw/palu ekspres)

Pos terkait